Kenali 3 Perbedaan Utama Alzheimer dan Demensia
MurniCare, Jakarta – Alzheimer dan demensia sering dianggap sama oleh masyarakat luas. Meskipun berkaitan, ternyata kedua penyakit ini memiliki perbedaan mendasar, loh.
Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama untuk kamu yang hendak merawat atau memiliki anggota keluarga yang berisiko.
Pada artikel ini, akan dijelaskan perbedaan utama keduanya secara mendalam. Supaya lebih terpercaya, artikel ini mencantumkan referensi dari sumber yang valid. Simak artikelnya sampai selesai ya!
Mengenal Alzheimer dan Demensia
Alzheimer
Studi Journal of Alzheimer’s Disease menjelaskan penyakit ini menyebabkan kematian sel saraf akibat penumpukan plak beta-amyloid yang membentuk kusutan di dalam otak. Penyakit mempengaruhi ingatan, bahasa, hingga perilaku penderitanya.
Dimensia
Sedangkan Demensia merupakan istilah umum yang menggambarkan berbagai gejala penurunan fungsi kognitif, seperti daya ingat, kemampuan berpikir, hingga perubahan perilaku. Demensia bukan penyakit tunggal, melainkan sindrom yang bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi, termasuk Alzheimer.
Singkatnya, Alzheimer merupakan penyakit degeneratif otak yang paling umum menyebabkan Demensia. Jadi, perbedaan mendasarnya adalah Alzheimer sudah pasti Demensia, sedangkan Demensia belum tentu Alzheimer.
3 Perbedaan Alzheimer dan Demensia
Alzheimer dan Demensia memiliki tiga perbedaan utama yang kamu harus ketahui, yakni:
1. Penyebabnya
Demensia dapat disebabkan berbagai kondisi medis, seperti stroke hingga hambatan pembuluh darah. Setiap penyebab memberikan dampak yang berbeda-beda, misalnya, demensia vaskular umumnya disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah.
Alzheimer secara spesifik disebabkan oleh penumpukan plak beta-amyloid dan protein tau yang kusut. Dua zat ini menghalangi komunikasi antar-sel otak, sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan saraf secara bertahap.
2. Gejalanya
Demensia dapat mencangkup kehilangan memori, daya mengingat, kesulitan komunikasi dan berbahasa, serta perubahan kepribadian. Ini dipengaruhi jenis dan lokasi kerusakan otak.
Alzheimer biasanya diawali dengan masalah ingatan jangka pendek, seperti sulit mengingat nama atau peristiwa, disertai disorientasi waktu dan tempat. Pada tahap lanjut, penderita mungkin tidak dapat melakukan aktivitas dasar dan sulit mengenali anggota keluarganya sendiri.
3. Pengobatan dan perawatannya
Demensia melibatkan terapi dan obat yang memperlambat perkembangan gejala. Pengobatan yang dilakukan berbeda tergantung jenis demensia. Pendekatan seperti terapi kognitif dan dukungan sosial terbukti efektif.
Baca Juga: Sering Nge-Blank? Brain Fog Bisa Jadi Penyebabnya
Alzheimer hingga saat ini belum ada obat yang menyembuhkan. Pengobatan fokus pada memperlambat perkembangan penyakit dengan obat seperti donepezil dan memantine. Namun, studi terbaru menunjukan kalau terapi perilaku dan dukungan keluarga sangat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita.
Alzheimer dan Demensia memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami. Sementara Demensia disebabkan oleh berbagai kondisi medis, sedangkan Alzheimer merupakan jenis demensia spesifik yang progresif dan sulit disembuhkan.
Kalau kamu memiliki keluarga atau kerabat yang bergejala, langsung konsultasikan dengan ahli supaya mendapat perawatan yang tepat, ya!