Kesehatan, Pembaruan

Sering Lupa atau Nge-Blank Sesaat? Brain Fog Bisa Jadi Penyebabnya

Seorang pria yang susah mengingat sesuatu akibat terkena brain fog atau kabut otak

MurniCare, Jakarta – Pernahkah Anda merasa lupa atau nge-blank sesaat ketika sedang melakukan percakapan atau aktivitas lainnya? Jika iya, bisa jadi Anda mengalami brain fog atau kabut otak. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seorang pria yang susah mengingat sesuatu akibat terkena brain fog atau kabut otak

Gambar dari Freepik

Lantas, hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya brain fog? Apakah ada cara untuk mengatasinya? Sebelum menggali lebih dalam, ketahui dulu yuk apa yang dimaksud dengan brain fog.

Apa itu brain fog?

Brain fog adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat sesuatu, multitasking, mengikuti percakapan, atau bahkan memusatkan perhatian.

Pada dasarnya, brain fog bukanlah kondisi medis atau sebuah penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan tertentu yang dapat memengaruhi fungsi kognitif penderitanya.

Meski dapat disembuhkan, kabut otak berpotensi mengganggu aktivitas sehari-sehari atau bahkan kehidupan seseorang jika tidak segera ditangani.

Faktor penyebab

Saat terserang kabut otak, seseorang biasanya mengalami berbagai gangguan fungsi kognitif, mulai dari susah fokus, mudah lupa, hingga konsentrasi yang buruk.

Rata-rata, keluhan ini muncul sesekali. Lalu setelah beberapa waktu, penderitanya pun bisa melakukan aktivitas dengan normal.

Akan tetapi, untuk kasus tertentu, keluhan akibat brain fog bisa lebih sering muncul sehingga membuat penderitanya kesulitan, baik saat bekerja maupun melakukan aktivitas lainnya.

Maka dari itu, penting juga untuk mengetahui penyebab terjadinya brain fog. Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa faktor penyebabnya:

  1. Kurang tidur.
  2. Stres dan depresi.
  3. Perubahan hormon.
  4. Kondisi medis tertentu.
  5. Minim asupan nutrisi.
  6. Penggunaan obat tertentu.
  7. Infeksi virus, seperti COVID-19.

Selain ketujuh penyebab di atas, ada juga beberapa faktor lain yang memicu terjadinya kabut otak, termasuk anemia, diabetes, migrain, penyakit Alzheimer, penyakit autoimun, dehidrasi, hypothyroidism, dan sindrom Sjögren.

Cara mengatasi brain fog

Brain fog dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Jika penyebabnya adalah insomnia atau kesulitan tidur di malam hari, Anda dapat menerapkan sleep hygiene untuk mengatasinya.

Oleh karena itu, penanganan brain fog biasanya berbeda-beda tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Terlepas dari hal tersebut, berikut ini beberapa cara dari Verywellmind yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kabut otak.

  1. Istirahat yang cukup

Salah satu cara untuk membersihkan otak dan organ tubuh lainnya dari toksin penyebab brain fog adalah dengan mendapatkan tidur yang cukup.

Maka dari itu, cobalah untuk disiplin tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam. Selain itu, jauhkanlah juga berbagai perangkat elektronik, seperti smartphone, laptop, atau televisi 30 menit sebelum Anda tidur.

Terakhir, hindari juga minuman yang mengandung kafein, yang dapat membuat Anda terjaga semalaman.

  1. Mencoba hal baru

Salah satu cara untuk mengatasi brain fog adalah dengan melakukan hal baru. Misalnya seperti mengambil rute yang berbeda saat pergi bekerja, membuat alur kerja baru, atau memutar musik yang belum pernah Anda dengarkan.

Hal ini dinilai dapat membantu tubuh Anda memproduksi norepinephrine – senyawa kimia yang dapat merangsang kinerja otak.

  1. Hindari multitasking

Selain menguras energi, multitasking juga dapat menurunkan produktivitas Anda karena melakukan dua atau lebih aktivitas secara bersamaan. Oleh karena itu, sebaiknya berfokuslah pada satu hal saja.

  1. Tingkatkan daya ingat

Jika Anda seorang pelupa, cobalah gunakan berbagai trik untuk meningkatkan daya ingat Anda.

Untuk mengingat hal-hal penting, Anda dapat melakukan beberapa trik, seperti membaca sajak, melatih isyarat visual maupun verbal, dan mencoba sebuah pengulangan.

Misalnya, jika seseorang memberi tahu nama mereka, Anda bisa langsung mengucap namanya kembali agar tidak mudah lupa.

  1. Selalu fokus

Brain fog adalah kondisi yang memengaruhi fungsi kognitif. Bila fokus Anda mudah teralihkan atau bahkan hilang, cobalah untuk memperlambat ritme dan fokuskan semua perhatian pada satu tugas saja.

Meskipun kecil, usahakan untuk menyelesaikan apa pun jenis tugasnya. Setelah itu, barulah Anda dapat berpindah ke tugas yang lainnya.

  1. Terapkan pola hidup sehat

Untuk mengurangi stres dan membuat otak Anda rileks, meditasi adalah kuncinya. Sementara agar tubuh tetap sehat secara fisik dan mental, Anda perlu berolahraga secara rutin. Di samping itu, jangan lupa juga untuk penuhi asupan nutrisi sehari-hari agar kondisi otak selalu prima.

  1. Jauhi alkohol dan narkoba

Selain dapat merusak indera, alkohol dan narkoba juga bisa memberikan dampak buruk pada otak Anda. Jadi, sebisa mungkin, jangan pernah sesekali mengonsumsi kedua zat perusak mental dan fisik ini.

Itulah sekilas informasi mengenai definisi, penyebab, dan cara mengatasi brain fog atau kabut otak.

Sebagai informasi, istilah brain fog sendiri mulai populer saat sebagian pasien sembuh COVID-19 menderita gejala yang berkepanjangan, yaitu Long COVID.

Bagi Anda yang mengalami kabut otak atau gejala Long COVID lain, sebaiknya segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat seperti MurniCare.

Sebagai healthcare provider yang komprehensif, MurniCare tidak hanya menyediakan layanan tes COVID-19 yang lengkap dan terjangkau saja, melainkan juga layanan kesehatan umum bagi Anda yang membutuhkannya.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.

Tinggalkan Balasan