Olahraga Bikin Saraf Kejepit? Ini 3 Kesalahan Yang Jarang Disadari!

MurniCare Wellness, Jakarta – Mau tubuh lebih sehat? Ya berolahraga. Tapi, olahraga dengan cara yang salah, bisa memicu cedera saraf, termasuk saraf kejepit.

Kondisi tersebut tentu menimbulkan rasa sakit, yang bisa mengganggu aktivitas keseharian. Tidak jarang malah mengharuskan penanganan medis yang intens. Jangan sampai itu terjadi pada diri kamu, ya.
Nah, biar tidak terjadi pada dirimu, kenali tiga kesalahan umum saat berolahraga yang jarang disadari tapi bisa menyebabkan saraf kejepit. Yuk ketahui informasinya di bawah!
Berkenalan Dengan Saraf Kejepit
Saraf kejepit (dunia medis menyebutnya dengan hernia nukleus pulposus ata HNP) terjadi ketika saraf mengalami tekanan dari jaringan sekitarnya; seperti otot, tulang, atau bantalan sendi yang menonjol. Ilustrasinya seperti pada gambar di bawah.

Tekanan ini membuat posisi saraf menjadi abnormal dan tentu mengganggu fungsinya. Gejalanya seperti:
- Nyeri tajam di titik tertentu, atau menjalar ke area lain (misal, dari punggung ke kaki),
- Rasa kesemutan, atau mati rasa,
- Kelemahan otot pada area yang terpengaruh.
Biasanya saraf kejepit sering terjadi di area leher, punggung bawah, dan bahu. Ini semua adalah area yang sangat aktif ketika berolahraga.
Baca Juga: Mengenal ICD-10 HNP: Tanda Kamu Kena Saraf Kejepit
3 Kesalahan Berolahraga Pemicu Saraf Kejepit
Meskipun mungkin kita sering berolahraga, terdapat kesalahan-kesalahan tidak disadari yang bisa memicu saraf kejepit, antara lain:
1. Tidak melakukan pemanasan cukup
Kita mungkin pernah melewatkan atau mengabaikan pemanasan ketika hendak berolahraga. Padahal, pemanasan penting untuk ‘membangunkan’ otot, saraf, dan peredaran darah di tubuh. Luangkan waktu paling tidak 5-10 menit untuk pemanasan sebelum melakukan latihan inti.
Mengapa tidak pemanasan bisa berbahaya? Karena:
- Gerakan mendadak dengan tubuh yang belum siap bisa menekan saraf.
- Meningkatkan risiko ketegangan otot, dan itu bisa menarik atau menekan saraf sekitarnya.
2. Mengangkat beban terlalu berat
Latihan angkat beban efektif memperkuat otot. Seringkali harapan melihat hasil dengan cepat, membawa kita mengangkat beban melebihi kapasitas diri (dikenal dengan istilah ego lifting). Ini adalah pemicu utama sering terjadi saraf kejepit di gym.
Mengapa ego lifting bisa berbahaya? Karena:
- Tubuh mengangkat beban melebihi kapasitas seharusnya, sehingga memberikan tekanan ekstra.
- Beban yang berat bisa menimbulkan penonjolan bantalan tulang belakang.
3. Melakukan gerakan tanpa teknik yang stabil
Latihan repetitif bisa menjadi masalah kalau dilakukan dengan teknik yang tidak stabil atau postur yang keliru. Ketidakstabilan ini bisa terjadi karena tidak ditemani instruktur atau kelelahan. Berfokuslah pada kualitas latihan dan berhenti apabila tubuh sudah merasakan sinyal nyeri.
Mengapa teknik yang tidak stabil bisa berbahaya? Karena:
- Jika dilakukan terus-menerus, terjadi tekanan berulang pada salah satu titik saraf
- Akumulasi tekanan yang terjadi bisa menyebabkan iritasi saraf

Tips Olahraga Aman Bebas Dari Saraf Kejepit
Supaya kamu bisa berolahraga dengan aman, ini tips yang bisa kamu lakukan:
- Lakukan pemanasan dan pendinginan setiap sesi latihan.
- Fokuslah pada teknik, form, dan postur tubuh yang benar.
- Gunakan alat bantu dan outfit yang nyaman, seperti sepatu, matras, dsb.
- Dengarkan sinyal-sinyal tubuhmu sendiri, jangan dipaksakan.
Jika berolahraga merasa kesemutan, nyeri, dan sakit, langsung beristirahat dan konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan terbaik. Penanganan medis sejak dini bisa mencegah kondisi menjadi lebih parah.
Teruslah berolahraga agar tubuh tetap sehat, dan lakukan dengan benar. Tubuh kuat bukan hasil dari latihan yang berat, tapi dari latihan yang tepat!
Referensi:
Herniated nucleus pulposus. (2024). MedlinePlus. Diakses melalui: https://medlineplus.gov/ency/imagepages/9700.htm
Ludas, Mark. (2023). Ego Lifting. Ironmaster. Diakses melalui: https://www.ironmaster.com/blog/ego-lifting/