Kesejahteraan, Pembaruan

Mengenal ICD-10 HNP: Tanda Kamu Kena Saraf Kejepit

MurniCare Wellness, Jakarta – Saraf kejepit merupakan kondisi yang membuatmu menjadi tidak nyaman, mulai dari nyeri ringan sampai gangguan serius yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Ilustrasi HNP. © Freepik

Salah satu penyebab umum saraf kejepit adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Dalam dunia medis, kondisi ini memiliki kode ICD-10 khusus untuk diagnosis dan pencatatan. Lengkapnya yaikut ICD-10 HNP.

Artikel ini akan membahas seluk-beluk tentang ICD-10 HNP, tanda-tandanya, hingga cara mengatasinya.

Apa Itu ICD-10 HNP?

ICD-10 (International Classification of Diseases, 10th Revision) merupakan sistem medis internasional yang digunakan praktisi kesehatan untuk mengklasifikasikan diagnosa medis. Kode ini membantu dokter mencatat kondisi medis secara sistematis supaya pengelolaan data pasien di rumah sakit menjadi lebih mudah.

Sedangkan HNP (Hernia Nukleus Pulposus) merupakan kondisi cakram tulang belakang mengalami tekanan sehingga menyebabkan bagian dalam cakram (nukleus pulposus) menjadi menonjol keluar. Kondisi ini memberikan tekanan pada saraf di sekitarnya.

Ilustrasi ICD-10 HNP. © Freepik

Jadi, kode ICD-10 HNP memungkinkan diagnosis akurat tentang kondisi pasien yang mengalami kondisi saraf kejepit agar mendapatkan perawatan yang sesuai. Kode ini membantu dokter untuk mengidentifikasi tingkat keparahan HNP.

Baca Juga: Mengenal Pengertian dan Manfaat Akupunktur

Gejala Saraf Kejepit (HNP)

Terdapat tanda-tanda umum dan spesifik pada saraf kejepit tergantung lokasinya. Gejala umum adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri di punggung bawah atau area leher.
  2. Mati rasa atau kesemutan yang menjalar ke lengan/kaki.
  3. Otot terasa lemah.
  4. Kesulitan bergerak.

Sedangkan gejala berdasarkan lokasi saraf kejepit adalah sebagai berikut:

  1. Leher (servikal), nyeri di leher yang menjalar ke tangan.
  2. Punggung bawah (lumbar), nyeri menjalar ke kaki atau pinggul.
  3. Tulang belakang tengah (torakal), nyeri di area punggung.

Jika aktivitasmu normal tetapi tiba-tiba mengalami gejala tersebut selama lebih dari 3 hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang akurat. Namun, jika gejala muncul langsung setelah aktivitas berat, periksakan diri ke dokter tanpa menunggu.

Penyebab Saraf Kejepit (HNP)

Kondisi HNP bisa terjadi disebabkan karena beberapa hal, seperti:

  1. Cedera tulang belakang, akibat kecelakaan, dan sebagainya.
  2. Postur tubuh yang salah, karena duduk tidak ergonomis, dan sebagainya.
  3. Beban berat, seperti mengangkat barang dan olahraga tanpa teknik yang benar.
HNP area leher. © Freepik

Faktor Risiko Saraf Kejepit (HNP)

Berbagai penyebab tersebut di atas bisa berdampak lebih parah apabila kamu memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  1. Usia yang semakin menua
  2. Pekerjaan berat
  3. Obesitas
  4. Kurang berolahraga

Mengenal ICD-10 HNP bisa membantu kita semua memahami pentingnya diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk saraf kejepit. Dengan mengenali gejala, penyebab, dan faktor risikonya, membuat risiko saraf kejepit lebih terminimalisir.

Apabila kamu merasakan gejala saraf kejepit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli yakni dengan menghubungi kami melalui:

📲 0811 9915 569 | 📞(021) 584-1060 | IG: @murnicare.wellness