PCV vs PPSV: Mana Vaksin Pneumonia yang Bagus?

MurniCare, Jakarta – Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang bisa berakibat fatal, terutama bagi bayi, lansia, maupun seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu. Bahkan WHO menyatakan kalau pneumonia menjadi penyebab utama kematian Balita di seluruh dunia.

Pneumonia ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang mengganggu saluran pernapasan. Cara terbaik melindungi diri dari pneumonia adalah dengan pencegahan melalui vaksinasi.
Saat ini ada dua jenis vaksin pneumonia, yakni PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) dan PPSV (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine). Namun, mana yang lebih bagus?
Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaannya, manfaatnya, dan siapa yang sebaiknya mendapatkan vaksin PCV dan PPSV. Simak artikelnya sampai usai, ya!
Perbedaan Vaksin Pneumonia PCV dan PPSV
Vaksin pneumonia diciptakan untuk melindungi tubuh dari streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab utama pneumonia, dan infeksi telinga. Dengan vaksin, tubuh akan membentuk kekebalan dari bakteri tersebut sehingga risiko bisa berkurang signifikan.

Meskipun sama-sama berfungsi untuk mencegah pneumonia, vaksin PCV dan PPSV memiliki perbedaan dalam komposisi, efektivitas, dan target penerimanya. Berikut ini tabel perbedaannya:
PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) | PPSV (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine) | |
Jenis Vaksin | Menggunakan protein pembawa untuk meningkatkan respon imun | Mengandung polisakarida dari bakteri pneumokokus |
Target Penyakit | Mencegah pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga | Melindungi dari lebih banyak serotipe pneumokokus |
Kelompok Sasaran | Bayi, anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah | Lansia diatas 60 tahun dan penderita penyakit kronis |
Efektivitas | Memberikan perlindungan jangka panjang dengan membentuk imunitas | Proteksi lebih luas dan menyeluruh tetapi respons imun lebih rendah |
Jadwal Pemberian | Diberikan dalam beberapa dosis sesuai usia | Diberikan satu dosis dengan kemungkinan booster sesuai kebutuhan |
Contoh Vaksin | PCV10 (Synflorix), PCV13 (Prevenar) | PPSV23 (Pneumovax 23) |
Jadwal pemberian vaksin juga berbeda. Vaksin PCV diberikan dalam beberapa dosis sejak bayi, biasanya ketika berusia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan. Sedangkan PPSV diberikan sebagai dosis tunggal dengan kemungkinan booster setelah 5-10 tahun berikutnya.
Siapa Yang Mendapatkan PCV dan PPSV?
Untuk vaksin tipe PCV, lebih direkomendasikan untuk:
- Bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun (Balita)
- Orang dengan sistem imun lemah
- Penderita HIV/AIDS, kanker, atau kondisi autoimun
Sedangkan vaksin tipe PPSV, lebih direkomendasikan untuk:
- Lansia di atas 60 tahun
- Orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, PPOK, dan penyakit jantung
- Perokok berat dan pecandu alkohol
Namun beberapa kondisi tertentu, disarankan untuk mendapatkan kedua tipe vaksin tersebut secara bertahap untuk perlindungan yang lebih optimal. Misalnya seperti lansia dengan kondisi medis tertentu.

Keamanan dan Efek Samping Vaksin Pneumonia
Vaksin PCV maupun PPSV dapat menyebabkan efek samping, seperti:
- Terasa nyeri dan kemerahan di area suntikan
- Demam ringan
- Merasa lelah
- Sakit kepala atau nyeri otot
Efek tersebut bisa hilang sendirinya dalam beberapa hari. Secara umum, vaksin terbukti aman dan efektif, serta telah direkomendasikan oleh WHO.
Jadi, untuk memastikan pilihan vaksin pneumonia terbaik yang sesuai kebutuhanmu, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Jangan tunda vaksinasi, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati. Konsultasikan dan dapatkan vaksinnya dengan menghubungi kami melalui:
📲 WhatsApp: 0811 9915 569
📞 Telepon: (021) 5084 0933
✉️ Email: info@murnicare.com
Referensi:
Pneumonia. (2025). World Health Organization. Diakses melalui: https://www.who.int/health-topics/pneumonia
Pneumococcal Disease. (2025). Centers for Desease Control and Prevention. Diakses melalui: https://www.cdc.gov/pneumococcal/about/index.html