Alasan Luka Sulit Sembuh Pada Penderita Diabetes
MurniCare, Jakarta – Mengalami luka, baik itu luka ringan maupun berat, menjadi bagian yang tidak dapat dihindari. Akan tetapi, bagi penderita diabetes, itu akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Banyak penderita diabetes mengalami luka yang sulit sembuh. Bahkan sebuat riset menunjukan bahwa 25-90% kasus amputasi yang dilakukan disebabkan karena diabetes.
Bagaimana Diabetes Memengaruhi Penyembuhan Luka?
Riset medis menunjukan bahwa terdapat hubungan antara glukosa darah dan penyembuhan luka. Seperti yang diketahui, penyakit diabetes merusak cara tubuh memproduksi dan merespons insulin, sehingga tubuh menjadi kesulitan dalam mengelola kadar glukosa darah.
Glukosa darah yang tidak stabil pada tubuh, menyebabkan sel darah putih menjadi rusak. Padahal, sel darah putih sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan penjelasan tersebut, setidaknya terdapat empat hal yang membuat penyembuhan luka menjadi sulit bagi penderita diabetes:
1. Gula Darah Tinggi
Kadar gula darah merupakan faktor utama seberapa cepat luka akan sembuh. Jika kadar gula darah tinggi, maka menyebabkan:
- penyebaran nutrisi dan oksigen kurang optimal,
- kekebalan tubuh melemah,
- meningkatnya peradangan di sel-sel tubuh,
- memperlambat penyembuhan luka, dan
- menimbulkan efek neuropathy.
Neuropathy terjadi karena syaraf tidak berfungsi akibat gula darah yang tinggi. Akibatnya, tubuh menjadi tidak sensitif pada rasa sakit dan kehilangan sensasi.
2. Sirkulasi Darah Tidak Optimal
Penderita diabetes berpotensi terkena penyakit penyempitan pembulu darah. Sehingga aliran darah ke seluruh anggota tubuh menjadi terhambat.
Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemampuan sel darah merah untuk mengaliri pembulu darah dengan mudah. Disisi lain, kadar glukosa yang tinggi meningkatkan kekentalan darah penderita.
3. Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
Dikarenakan diabetes menyerang fungsi tubuh dalam menghasilkan insulin, konsekuensi lainnya adalah timbul masalah dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin melemah.
Sehingga, sel yang berjuang untuk melindungi tubuh dan menyembuhkan luka, menjadi melemah. Itu membuat penyembuhan luka menjadi melambat dan meningkatkan risiko infeksi yang lebih tinggi.
4. Infeksi Luka
Apabila kekebalan tubuh melemah, tubuh menjadi kesulitan melawan bakteri penyebab infeksi luka. Juga kadar gula darah yang tinggi, membuat kemungkinan infeksi menjadi meningkat.
Hal ini membuat bakteri menjadi berkembang biak menjadi lebih cepat pada tubuh penderita diabetes.
Meskipun terdengar menkhawatirkan, penderita diabetes dapat menggunakan strategi medis dan perawatan khusus agar luka yang diderita menjadi terobati. Utamanya adalah dengan selalu menjaga konsumsi makan dan mengontrol glukosa darah.
Bukan hanya itu, penderita harus melakukan perawatan luka secara khusus yang dibantu oleh tenaga ahli yang profesional. Seperti yang dilakukan khusus bagi penderita diabetes oleh MurniCare setiap hari Minggu.
Kamu bisa mendapatkan pelayanan, perawatan, dan rekomendasi terkait penyembuhan luka yang optimal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Konsultasikan kebutuhanmu segera melalui:
📲 0811 9915 569 | 📞(021) 584-1060 | ✉️ info@murnicare.com