Hipoglikemia – Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
MurniCare, Jakarta – Hipoglikemia adalah kondisi medis di mana kadar gula darah berada di bawah batas normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Kondisi ini rentan dialami oleh para pengidap diabetes. Namun begitu, orang tanpa diabetes juga bisa terserang gula darah rendah.
Terdapat dua jenis hipoglikemia non diabetes, yaitu hipoglikemia reaktif dan hipoglikemia puasa. Hipoglikemia reaktif biasanya terjadi beberapa jam setelah makan. Sedangkan hipoglikemia puasa adalah penurunan kadar gula darah karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan saat berpuasa.
Pada kondisi yang parah, hipoglikemia bisa menyebabkan beberapa komplikasi bila tidak segera diatasi. Komplikasi tersebut bisa berupa kejang, kecelakaan, hingga kematian.
Lantas, apa saja gejala hipoglikemia yang perlu diwaspadai? Bagaimana cara mencegah hipoglikemia atau gula darah rendah agar tidak bertambah parah? Sebelum menyelam lebih dalam, ketahui dulu yuk sekilas informasi mengenai gula darah.
Apa itu gula darah?
Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat ini berasal dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi sehari-hari, seperti nasi, roti, susu, buah, dan sayuran.
Selain berperan sebagai sumber energi, glukosa juga memiliki fungsi lain, yaitu membantu pembentukan zat penting, seperti lemak dan protein, menjalankan fungsi otak, hingga pengiriman oksigen ke beberapa jaringan tubuh.
Sebagian besar sel dalam tubuh juga, mulai dari sel saraf, sel darah merah, otot, hingga sejumlah sel retina dan lensa mata mengandalkan glukosa sebagai bahan bakar utamanya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal agar tubuh dapat bekerja dengan baik.
Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi saat kadar gula dalam darah turun melebihi batas normal. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai hal. Namun, penyebab utama hipoglikemia adalah efek samping dari pengobatan yang digunakan untuk menangani diabetes.
Melansir dari Mayo Clinic, hipoglikemia rentan dialami oleh penderita diabetes akibat:
- Penggunaan insulin atau obat diabetes lain yang melebihi dosis.
- Sering menunda makan atau makan lebih sedikit dari biasanya setelah mengonsumsi obat diabetes.
- Melakukan olahraga atau aktivitas fisik lain secara berlebihan.
Meski jarang terjadi, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang tanpa diabetes. Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Produksi insulin dalam tubuh yang berlebih akibat tumor di kelenjar prankeas.
- Penggunaan obat tertentu, seperti obat antimalaria.
- Menderita beberapa penyakit kritis, seperti hepatitis, sirosis, gangguan ginjal dan penyakit jantung.
- Malnutrisi atau kekurangan nutrisi akibat penyakit anoreksia nervosa.
- Mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebih.
- Kekurangan hormon yang mengatur produksi gula darah.
- Pernah menjalani operasi perut.
Gejala Hipoglikemia
Mengutip dari National Health Service, gejala hipoglikemia bisa berbeda-beda pada setiap penderita dan dapat muncul secara tiba-tiba. Berikut beberapa gejala yang menandakan bahwa Anda mengalami gula darah rendah:
- Keringat dingin.
- Pusing.
- Bibir kesemutan.
- Jantung berdebar.
- Lelah.
- Gemetaran.
- Mudah marah, sedih, gelisah atau moody.
- Merasa lapar.
- Pucat.
- Penglihatan kabur.
- Terlihat bingung atau sulit berkonsentrasi.
- Perilaku tidak normal.
- Mengantuk.
Gula darah rendah juga dapat terjadi saat Anda sedang tertidur. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda terbangun dan sakit kepala di malam hari atau merasa kelelahan dan banjir keringat di pagi hari.
Komplikasi
Hipoglikemia yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, antara lain:
- Kejang.
- Koma.
- Kehilangan kesadaran.
- Cedera.
- Kecelakaan saat berkendara.
- Kematian.
- Risiko tinggi mengalami demensia pada orang lanjut usia.
Diagnosis
Hipoglikemia umumnya terjadi saat kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dL. Oleh karena itu, pengidap diabetes disarankan untuk memiliki alat pengukur gula darah agar dapat memeriksanya secara mandiri bila gejalanya muncul.
Namun, gejala pun dapat terjadi meski kadar dula darah lebih dari 70 mg/dL, sehingga penting untuk mengetahui gejala gula darah rendah dengan teliti.
Dalam mendiagnosis hipoglikemia, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, wawancara riwayat medis, dan mengambil sampel darah pasien untuk pemeriksaan kadar gula darah.
Sementara untuk memastikan hasil diagnosis, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi, yakni timbulnya gejala, adanya tes yang menunjukkan rendahnya kadar gula darah, dan hilangnya gejala setelah kadar gula darah kembali normal.
Pengobatan
Penanganan terhadap hipoglikemia bergantung pada kondisi pengidapnya. Jika masih dalam keadaan sadar, Anda dapat merikan makanan atau minuman yang mengandung 15 – 20 gram karbohidrat, seperti jus buah, madu, atau permen.
Lalu, cek kadar gula darah 15 menit setelahnya. Bila kadarnya masih di bawah batas normal, berikan lagi asupan tersebut sesuai takaran. Setelah itu, cek ulang kadar gula darahnya setiap 15 menit sekali. Ulangi langkah ini sampai kadar gula darah di atas 70 mg/dL.
Jika dirasa sudah membaik, pengidap dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau camilan sehat guna mencegah turunnya gula darah. Namun, jika keadaannya masih belum membaik juga, segera bawa pengidap hipoglikemia ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, jika pengidap hipoglikemia sudah tidak sadarkan diri, jangan berikan minuman, makanan atau bahkan insulin karena dapat membuatnya tersedak.
Sebaiknya, segera bawa pengidap ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan larutan glukosa melalui infus.
Pencegahan
Bagi pengidap diabetes, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipoglikemia, yaitu:
- Periksa kadar gula darah secara berkala.
- Selalu waspada terhadap gejala hipoglikemia.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.
- Jangan menunda makan.
- Konsumsi camilan berkarbohidrat sebelum berolahraga.
- Selalu bawa camilan atau minuman manis.
- Konsumsi camilan sebelum tidur untuk mencegah turunnya kadar gula darah terlalu rendah saat Anda tertidur.
Sementara itu, orang tanpa diabetes yang terus menerus mengalami gejala hipoglikemia dapat mengonsumsi camilan setiap beberapa jam. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar kadar gula darah tidak turun terlalu rendah.
Namun, cara tersebut bukanlah strategi jangka panjang yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Itu dia sekilas informasi mengenai penyebab, gejala, dan cara mencegah hipoglikemia atau gula darah rendah. Apabila Anda mengalami gejala-gejala hipoglikemia di atas, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
Jika Anda berada di area Jakarta Barat, memeriksakan diri di MurniCare untuk menangani hipoglikemia adalah pilihan tepat.
Sebab sebagai penyedia layanan kesehatan yang komprehensif, MurniCare tidak hanya menyediakan layanan dokter umum saja, melainkan beberapa layanan lainnya yang meliputi tes dan vaksinasi COVID-19, fisioterapi, suntik vitamin C, hingga pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.