Kesehatan, Pembaruan

Pentingnya 3T (Testing, Tracing, Treatment) untuk Menghadapi Pandemi COVID-19

Pentingnya 3T (Testing, Tracing, Treatment) untuk Menghadapi Pandemi COVID-19

Gambar dari Freepik

Jakarta, MurniCare – Dalam upaya mengendalikan pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah pun telah melakukan berbagai cara. Mulai dari penerapan protokol 5M, 3T (Testing, Tracing, Treatment) hingga vaksinasi COVID-19.

Namun dari ketiga langkah pengendalian tersebut, masih banyak masyarakat yang belum memahami betapa pentingnya 3T yang terdiri dari Testing (pemeriksaan dini), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan).

Berbeda dari 5M yang telah dikampanyekan secara gencar, pemerintah harus terus memperkuat pemahaman masyarakat terhadap 3T agar penerapannya berjalan dengan lancar.

Pentingnya Penerapan Praktik 3T

Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkonmarinves), Monica Nirmala menjelaskan bahwa pemeriksaan dini (testing) menjadi penting untuk dilakukan. Dengan begitu, pasien positif COVID-19 bisa mendapatkan perawatan dengan cepat.

Di samping itu, dengan mengetahui lebih cepat, potensi penularan ke orang lain pun dapat dihindari.

Lalu, perlu dilakukan pelacakan (tracing) pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19. “Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing),” kata Monica.

Kemudian, apabila hasil tesnya menunjukkan positif COVID-19, si kontak erat tersebut harus mendapatkan perawatan (treatment) dari petugas kesehatan.

Jika tidak mengalami gejala, maka harus melakukan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas yang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Sementara bila orang tersebut menunjukkan gejala, baik sedang hingga parah, maka harus mendapatkan perawaran intensif di rumah sakit rujukan pemerintah.

Itulah mengapa praktik 3T menjadi salah satu faktor penting untuk mengendalikan pandemi COVID-19.

Bantu Gencarkan Testing, Tracing, Treatment

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, pemeriksaan atau testing COVID-19 di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan jumlahnya di bawah rata-rata negara lain.

“Testing ini merupakan salah satu titik kelemahan kita. Kita vaksinasinya sudah lumayan tetapi testing dan tracing kita masih di bawah rata-rata negara yang baik testing-nya,” kata Budi.

Lebih lanjut, Budi pun menjelaskan bahwa penanganan COVID-19 tidak hanya bergantung pada vaksinasi. Tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan pelaksanaan 3T di setiap daerah.

“Vaksinasi baik, benar, tapi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi. Tetapi, kita harus kuat di testing, lacak dan isolasinya meski kuat juga protokol kesehatan dan strategi perawatan,” jelasnya.

Baca juga: 7 Cara Efektif dan Mudah untuk Mencegah Penularan Virus COVID-19

Sementara menurut Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene, penanganan pandemi COVID-19 tidak akan optimal tanpa adanya peningkatan testing dan pelacakan di masyarakat.

Ia mengatakan, kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat mulai dari PSBB hingga PPKM tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan 3T (testing dan tracing) yang masif.

“Kita sudah adakan PPKM, PSBB, dan sebagainya, tapi kalau tidak dibarengi dengan testing dan tracing, saya kira tidak akan maksimal,” jelasnya.

Oleh karena itu, Felly mendorong pemerintah, utamanya Kementerian Kesehatan agar secara serius meningkatkan testing dan tracing.

Ia mengatakan, perlu ada kerja-kerja yang terstruktur dalam penanganan COVID-19, sehingga tidak berkepanjangan dan ekonomi pun bisa segera pulih.

“Sekali lagi kami sampaikan, tanpa ada peningkatan testing dan tracing, maka penanganan pandemi tidak akan optimal. Karena kita tidak mengetahui secara riil jumlah kasus positif dan kebijakan PPKM tidak akan bisa berjalan efektif,” tutur Felly.

Untuk itu, meskipun vaksinasi COVID-19 sudah mulai berjalan, kita harus tetap menerapkan praktik 5M dan 3T sampai pemerintah benar-benar mengonfirmasi bahwa pandemi COVID-19 sudah tidak ditemukan di Indonesia.

Bagi Anda yang merasa mengalami gejala COVID-19 maupun sedang menjalani isolasi mandiri, MurniCare menyediakan layanan tes Swab Antigen dan PCR serta layanan perawatan pasien, seperti Isolasi Mandiri, Telekonsultasi, dan kunjungan dokter ke rumah (Doctor Home Visit).

Anda akan mendapatkan perawatan medis yang tepat saat melakukan isolasi mandiri ataupun berkonsultasi, baik secara virtual atau pun langsung dengan Dokter dan tenaga medis rekanan MurniCare yang kompeten dan profesional.

Selain itu, MurniCare juga memiliki layanan Medical Check Up bagi Anda yang ingin menjaga dan meningkatkan kesehatan Anda. Karena seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline: 1500 813 atau WhatsApp: 0811 811 146.

Tinggalkan Balasan