Kesehatan, Pembaruan

Ini Faktor Risiko Pneumonia Anak

MurniCare, Jakarta – Si kecil menderita batuk, pilek, hingga demam? Jangan disepelekan! Bisa jadi, anak terkena Pneumonia tanpa disadari, karena, gejala awal Pneumonia pada anak sering disalah artikan sebagai flu biasa.

Ilustrasi pneumonia anak. © Freepik

Data dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) menunjukan bahwa Pneumonia menjadi penyakit menular yang menyebabkan kematian tertinggi pada anak balita tahun 2021 mencapai 725.557 kasus tercatat. Bisa dikatakan, 1 dari 71 anak di dunia menderita Pneumonia.

Mengenal Pneumonia Anak

Pneumonia pada anak terjadi karena paru-paru mengalami peradangan atau infeksi. Biasanya diawali dengan infeksi pernafasan atas, seperti hidung mampet atau serak tenggorokan. Semakin menumpuk ke paru-paru dan terjadi penumpukan cairan.

Masalah itu mengakibatkan aliran pernapasan di dalam paru-paru menjadi tersumbat. Pada kondisi ini, napas anak menjadi berat dan sesak, sehingga membuatnya kesulitan bernapas.

Kondisi Pneumonia terjadi karena bakteri, seperti Streptococcus Pneumonia, Staphylococcus Aureus, dan Haemophilus Influenzae Type B (HiB). Sedangkan pada anak, ada virus lain seperti Influenza, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Ilustrasi gejala-gejala pneumonia anak. © Freepik

Terinfeksi bakteri dan virus diatas, membuat anak yang terkena Pneumonia akan menunjukan gelaja, seperti:

  1. Demam dan/atau keringat dingin,
  2. Pernafasan berat dan sesak,
  3. Muntah-muntah,
  4. Diare,
  5. Batuk kering dan/atau berdahak disertai lendir hijau kekuning-kuningan,
  6. Mudah lelah dan/atau lemas,
  7. Kehilangan nafsu makan, dan
  8. Pada kondisi gawat, bibir dan kuku membiru (cyanosis).

Faktor Risiko Pneumonia Anak

Hal yang paling mendasari terjadinya Pneumonia pada anak adalah sistem imun tubuhnya yang belum terbentuk sempurna. Kerentanan tersebut semakin meningkatkan oleh berbagai faktor risiko lain, seperti:

  1. Kelahiran prematur,
  2. Kurang gizi (malnutrisi) dan/atau stunting,
  3. Menderita infeksi khusus seperti campak atau HIV,
  4. Tidak mendapat ASI eksklusif,
  5. Kelainan organ paru-paru dan pernafasan, 
  6. Faktor lingkungan seperti polusi, paparan asap rokok, debu, dan
  7. Belum memperoleh vaksin Pneumonia.

Jika si kecil mengalami berbagai gejala dan faktor risiko di atas, langsung periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik dan obat khusus untuk mengembalikan kondisi anak.

Meskipun itu penanganan yang efektif, akan lebih baik jika pencegahan dilakukan. Selalu berikan asupan gizi dan lingkungan yang sehat untuk anak. Tak lupa, berikan vaksin Pneumonia agar perlindungan lebih maksimal.

Dapatkan vaksin Pneumonia anak hanya di MurniCare; dilayani langsung di klinik MurniCare atau datang ke rumah. Jika membutuhkan vaksinasi massal (untuk sekolah, lingkungan rumah, dsb), kami bisa membantu. Karena kesehatan anak, masa depan kita semua. Hubungi kami melalui:

📲 0811 9915 569 | 📞(021) 584-1060 | ✉️ info@murnicare.com

Tinggalkan Balasan