Kesehatan, Pembaruan

Strategi Pemerintah RI Ubah Pandemi COVID-19 Jadi Endemi

Sejumlah Negara Berhasil Ubah Pandemi Jadi Endemi, Indonesia Kapan?

Jakarta, MurniCare – COVID-19 tidak hanya menghantam Indonesia, melainkan sebagian besar negara di dunia. Dengan skala penyebarannya yang begitu luas, World Health Organization (WHO) pun menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada 9 Maret 2020 lalu.

Sejumlah Negara Berhasil Ubah Pandemi Jadi Endemi, Indonesia Kapan?

Gambar dari Freepik

Sudah hampir 2 tahun menerpa, kapankah badai pandemi COVID-19 ini akan mereda? Adakah peluang untuk mengubahnya menjadi penyakit endemi?

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi M.EPid dalam diskusi daring berjudul Super Immunity on Covid-19: What and How?, masih ada  peluang untuk mengubah pandemi COVID-19 menjadi endemi.

“Peluang menjadi COVID-19 ini masuk kategori penyakit endemi saja masih ada,” kata Nadia.

Untuk dapat mencapai endemisitas, tingkat infeksi atau penularan COVID-19 harus sama dengan satu. Artinya, satu orang pasien hanya menularkan COVID-19 maksimal kepada satu orang lainnya saja.

Sementara saat ini, satu orang pasien terinfeksi masih mampu menularkan virus COVID-19 dan berbagai varian barunya kepada lebih dari satu orang.

Maka untuk itu, lanjut Nadia, pemerintah belum bisa menyatakan secara eksplisit kapan tepatnya pandemi COVID-19 bisa berubah menjadi penyakit endemi.

Baca juga: Indonesia Gunakan 6 Vaksin Booster untuk Memperkuat Kekebalan Tubuh

Percepat Terbentuknya Herd Immunity

Percepat Laju Vaksinasi COVID-19 Demi Terbentuknya Herd Immunity

Gambar dari Freepik

Namun begitu, cara terbaik untuk mengubah pandemi COVID-19 menjadi endemi adalah dengan mempercepat terbentuknya kekebalan populasi (herd immunity). Kekebalan tersebut tentunya dapat dicapai melalui infeksi alami maupun vaksinasi COVID-19.

“Laju penularan dan cakupan vaksinasi yang tinggi dapat mempercepat tercapainya endemisitas,” jelasnya.

Ini bukan berarti kita harus membiarkan diri sendiri terinfeksi, lanjut Nadia, namun masih ada cara yang lebih aman dan gratis untuk melindungi diri dan orang lain, yakni vaksinasi COVID-19.

Meski memiliki efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), vaksinasi tentunya lebih efektif daripada harus terinfeksi dahulu untuk mendapatkan kekebalan tubuh alami.

Umumnya, rata-rata penerima vaksin mengalami efek samping yang bersifat ringan atau bahkan tidak merasakan efek samping sama sekali.

Sementara jika terinfeksi virus COVID-19 dan varian-varian barunya seperti Delta dan Omicron, seseorang bisa saja mengalami sakit yang parah hingga kematian.

Oleh karena itu, Nadia pun menegaskan bahwa salah satu langkah terbaik untuk mencapai endemisitas adalah vaksinasi.

Jadi bagi Anda yang belum menjalani vaksinasi COVID-19, jangan ragu untuk mendapatkan vaksin dosis lengkap beserta booster-nya. Dan jangan lupa juga untuk tetap disiplin terapkan protokol kesehatan.

Indikator Tercapainya Endemisitas

Beberapa negara seperti Inggris, Denmark dan Singapura sudah mulai melakukan pelonggaran transisi endemik.

Namun menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan, kita tidak perlu latah atau serta merta mengikuti perubahan status pandemi COVID-19 menjadi endemi di negara-negara tersebut.

“Kita tidak perlu latah ikut-ikutan negara yang sudah memberlakukan pelonggaran,” kata Luhut usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo secara daring, Senin (21/2).

Beliau menegaskan bahwa penetapan status COVID-19 di Indonesia akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan data indikator kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya.

Ada pun prasyarat atau indikator yang menjadi pertimbangan agar Indonesia dapat mencapai endemisitas, yakni:

  1. Tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi.
  2. Tingkat kasus COVID-19 yang rendah berdasarkan indikator WHO.
  3. Kapasitas respon fasilitas kesehatan yang memadai.
  4. Melakukan surveilans secara aktif.

Prakondisi ini, lanjut Luhut, harus terjadi dalam rentang waktu yang panjang dan konsisten. Juga akan terus diperbaharui dan disempurnakan oleh pakar dan ahli di bidangnya.

Selain itu, Luhut pun menjelaskan bahwa demi tercapainya endemisitas, kita perlu mendorong laju vaksinasi, utamanya kepada kelompok lansia.

Berdasarkan pernyataan yang dilontarkan oleh Juru Bicara Kemenkes dan Menko Marves, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tingginya tingkat kekebalan kelompok (herd immunity) adalah kunci untuk mengubah pandemi COVID-19 menjadi penyakit endemi.

Baca juga: Mata Gatal Termasuk Gejala Omicron? Ini Kata Pakar Infeksi

Dengan demikian, MurniCare sebagai penyedia kesehatan yang komprehensif, menyediakan layanan immune booster untuk memperkuat kekebalan tubuh Anda di tengah pandemi COVID-19. Mulai dari suntik vitamin C hingga infus multivitamin lainnya.

Di samping itu, MurniCare juga menyediakan layanan tes COVID-19 yang lengkap dan terjangkau. Selain untuk mencegah meluasnya penularan, hasil tes COVID-19 pun dapat Anda gunakan sebagai syarat untuk bepergian. Layanan ini tersedia melalui kunjungan ke rumah (Home Service), kunjungan ke kantor (Corporate Service), maupun drive-thru di sini.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.

Tinggalkan Balasan