8 Gejala COVID Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin
Jakarta, MurniCare – Dengan tingkat penularan yang lebih cepat daripada Delta, Omicron menerpa berbagai negara di dunia bagaikan Tsunami. Namun kabar baiknya, gejala varian Omicron terbilang lebih ringan dan hampir mirip dengan flu biasa.
Ini membuat setiap orang kesulitan untuk membedakan apakah mereka terpapar COVID-19 atau hanya terkena batuk dan pilek biasa.
Kendati demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara orang yang sudah divaksin dengan yang belum saat terinfeksi Omicron. Penasaran apa saja yang membedakannya? Mari telusuri lebih lanjut di artikel ini.
Gejala COVID Omicron
Seperti yang kita tahu, vaksin tidak sepenuhnya melindungi kita dari COVID-19. Oleh karena itu, masih ada peluang untuk terinfeksi ulang jika kita lengah saat Omicron menyerang.
Sebab selain dapat menular lebih cepat daripada Delta, Omicron juga memiliki kemampuan untuk menghindari respons antibodi yang dipicu oleh vaksinasi maupun infeksi.
Menurut Dr. Peter Chin-Hong, ahli penyakit menular dari University of California, San Fransisco, perbedaan terbesar antara orang yang sudah divaksin dengan yang belum saat terpapar Omicron bukanlah dari jenis gejalanya, melainkan dari tingkat keparahannya.
“Berdasarkan sejumlah data sistematis yang ada, orang yang sudah divaksin lengkap dan booster hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala,” jelasnya.
Terlebih lagi, lanjut Chin-Hong, pada kelompok orang yang sudah divaksin pun, gejala COVID Omicron akan menghilang dalam waktu singkat, biasanya 1 hingga 2 hari.
Jenis Gejalanya
Sementara berdasarkan studi dari jurnal Eurosurveillance, setidaknya ada 8 gejala Omicron pada orang dewasa yang sudah divaksin dosis lengkap, yaitu:
- Batuk
- Pilek
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Demam
- Bersin
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa batuk, pilek, dan kelelahan termasuk ke dalam gejala varian Omicron yang paling umum. Sementara demam dan bersin merupakan gejala yang jarang terjadi.
Meski gejalanya terbilang ringan, kita harus tetap waspada. Jika mengalami berbagai gejala Omicron pada orang dewasa yang disebutkan di atas, segerakan diri untuk lakukan tes COVID-19.
Apabila hasil tesnya positif Omicron, Anda wajib menjalani isolasi mandiri dengan syarat yang perlu dipenuhi.
Hal ini bertujuan untuk mencegah meluasnya penularan dan melindungi kelompok rentan, seperti lansia dan orang komorbid atau bahkan orang yang belum divaksin. Karena bila sampai tertular, kelompok ini berisiko alami keparahan hingga kematian.
Gejala pada orang yang belum divaksin
Jangan pernah sekali-kali meremehkan varian Omicron, terutama bagi Anda yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
Dalam wawancaranya bersama The Philadelphia Inquirer, Dr. Judith O’Donnell, ahli penyakit menular dari Penn Presbyterian Medical Center mengatakan, di rumah sakit saya, sejumlah pasien COVID-19 yang belum divaksin mengalami sesak napas karena pneumonia atau radang paru-paru.
“Pada orang yang belum divaksin, gejala Omicron sangat mirip dengan yang disebabkan oleh Delta dan varian sebelumnya,” lanjut O’Donnell.
Jika tidak segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, gejala tersebut kemungkinan besar dapat mengancam nyawa pasien. Ada pun tambahan Dr. Chin-Hong yang menyebutkan bahwa pasien Omicron yang belum divaksin membutuhkan 5 hari atau lebih untuk pulih.
Itulah sedikit informasi mengenai perbedaan gejala COVID Omicron pada pasien COVID-19 yang sudah divaksin dengan yang belum.
Bagi Anda yang sudah divaksin dosis lengkap maupun booster lalu mengalami gejala varian Omicron, ayo segerakan diri untuk jalani tes COVID-19. MurniCare sebagai penyedia layanan yang komprehensif, menyediakan layanan tes COVID-19 yang lengkap dan terjangkau.
Sementara bagi Anda yang sedang menjalani isolasi mandiri, MurniCare juga menyediakan layanan suntik Vitamin C untuk mempercepat masa pemulihan Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.