Kanker Serviks – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
MurniCare, Jakarta – Kaum wanita wajib mengenali apa itu kanker serviks beserta gejala, penyebab dan cara mencegahnya. Bukan tanpa alasan, ini dikarenakan kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu kanker yang paling banyak menelan korban jiwa pada kaum wanita, baik di dunia maupun di Indonesia.
Namun bila semakin cepat keberadaannya terdeteksi, pengobatan pun dapat segera dilakukan untuk mencegah agar kondisinya tidak semakin parah.
Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker yang terjadi pada leher rahim ini.
Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali pada leher rahim. Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan terbentuknya tumor ganas. Tumor inilah yang kemudian berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.
Menurut catatan World Health Organization (WHO), kanker leher rahim adalah jenis kanker nomor empat yang paling sering dialami oleh kaum wanita.
Selain itu, WHO pun mengamati bahwa jumlah kasus kanker ini lebih tinggi terjadi di negara-negera berkembang dibandingkan di negara-negara maju.
Sementara dari catatan Kementerian Kesehatan, kanker serviks adalah kanker yang menempati posisi kedua setelah kanker payudara untuk jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia. Per tahunnya, ada sekitar 40.000 kasus baru kanker leher rahim yang terjadi di Indonesia.
Jenis kanker serviks
Melansir dari laman Mayo Clinic, ada 2 jenis kanker leher rahim yang kerap menyerang kaum wanita, di antaranya adalah:
- Karsinoma sel skuamosa (KSS), yaitu jenis kanker serviks yang bermula dari bagian luar leher rahim dan mengarah ke vagina. Jenis ini merupakan kanker yang sering terjadi.
- Adenokarsinoma, yaitu jenis kanker serviks yang berawal dari sel kelenjar pada saluran leher rahim, terdapat pada dinding kanal serviks.
Gejala kanker leher rahim
Pada tahap awal, wanita dengan kanker serviks stadium awal dan pre-kanker tidak akan mengalami gejala. Pasalnya, kanker leher rahim tidak menujukkan gejala awal sampai tumor terbentuk.
Namun jika sudah terbentuk, tumor tersebut kemudian mendorong organ-organ lain di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Berikut ini gejala kanker serviks atau kanker leher rahim yang perlu wanita waspadai.
- Pendarahan yang tidak wajar dari vagina.
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
- Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
- Berat badan menurun, padahal tidak sedang diet.
- Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
- Badan mudah lemas dan lelah.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Kehilangan nafsu makan.
- Cairan vagina atau keputihan yang tidak normal dengan bau menyengat atau disertai darah.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Serviks yang Perlu Wanita Ketahui
Penyebab kanker serviks
Human papillomavirus atau disingkat HPV adalah penyebab utama munculnya kanker serviks pada wanita.
Terdapat lebih dari seratus jenis HPV, namun diperkirakan hanya ada 13 jenis HPV yang menyebabkan kanker pada leher rahim.
Dalam tubuh wanita, virus penyebab kanker ini melahirkan dua jenis protein yang berbahaya, yaitu E6 dan E7. Tentu saja berbahaya karena kedua protein ini dapat menonaktifkan gen-gen tertentu dalam tubuh wanita yang bekerja untuk menghentikan perkembangan tumor.
Selain itu, kedua protein ini juga bisa memicu sel-sel pada dinding rahim untuk tumbuh secara agresif.
Pertumbuhan sel yang abnormal tersebutlah yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan gen atau mutasi gen yang menjadi dalang berkembangnya kanker serviks.
Terlepas dari hal tersebut, infeksi HPV sendiri terjadi akibat perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti melakukan hubungan intim dengan banyak pasangan, seks tanpa menggunakan kondom, dan berbagi mainan seks yang tidak steril.
Terlebih lagi, risiko terinfeksi virus penyebab kankers serviks ini juga akan lebih tinggi jika Anda tidak mendapatkan vaksin HPV.
Faktor risiko kanker leher rahim
Memang benar bahwa HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Akan tetapi jika mengutip American Cancer Society, beberapa faktor risiko berikut ini dapat meningkatkan peluang Anda terserang kanker leher rahim:
- Merokok
- Usia, utamanya wanita berusia 40 tahun lebih.
- Faktor keturunan.
- Obesitas atau berat bedan berlebih.
- Kurangsnya asupan buah dan sayur.
- Penggunaan pil KB oral jangka panjang.
- Hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali.
- Hamil atau melahirkan di usia sangat muda (di bawah 17 tahun).
- Terkena infeksi klamidia.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
- Kesulitan mengakses fasilitas kesehatan yang memadai.
Baca juga: Ini Pentingnya Vaksin HPV bagi Anak, Remaja, dan Dewasa
Diagnosis
Dalam mendiagnosis kanker serviks, dokter biasanya menggunakan pap smear. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes lainnya untuk melihat sel kanker atau pre-kanker pada serviks apabila tes pap smear menunjukkan malfungsi perubahan sel, seperti kolposki dan biopsi.
Jika dokter menemukan potensi terbentuknya kanker leher rahim dalam tubuh, dokter kemudian akan memeriksa seberapa parah kondisi (tahap stadium) kanker tersebut. Berikut ini prosedur yang dokter lakukan saat pemeriksaan:
- Memeriksa kondisi rahim, vagina, rektum, dan kemih apabila terdapat kanker. Ini dilakukan dengan obat bius.
- Tes darah untuk memeriksa kondisi sekitar organ kewanitaan, seperti tulang, darah dan ginjal.
- Tes pemindaian menggunakan teknologi Computerised Tomography (CT) scan, Magnetic resonance imaging (MRI) scan, sinar X, dan Positive emission tomography (PET) scan. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumor kanker dan apabila sel kanker telah menyebar (metastasis).
Pengobatan
Jika dokter sudah yakin bahwa tubuh Anda terjangkit kanker serviks, ada beberapa pilihan penanganan utama yang bisa dilakukan. Antara lain dengan operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
Pada kanker tahap lanjut, radioterapi dan kemoterapi dapat dikombinasikan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
Pencegahan
Sementara untuk mencegah kanker serviks tumbuh di dalam tubuh, Anda dapat melakukan sejumlah langkah berikut ini.
- Jalani pemeriksaan pap smear secara berkala.
- Dapatkan vaksin HPV di faskes terdekat.
- Kurangi atau bila perlu berhenti merokok.
- Lakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak sering berganti pasangan.
- Jaga kebersihan area intim kewanitaan.
Baca juga: Kemenkes Jadikan Vaksin HPV Sebagai Imunisasi Rutin? Ini Alasannya
Itulah informasi seputar kanker leher rahim yang perlu Anda ketahui. Setelah membaca artikel ini, semoga Anda lebih waspada dan hati-hati agar terlindung dari kanker tersebut. Salah satu langkah untuk mencegah penularan HPV penyebab kanker serviks adalah dengan mendapatkan vaksin HPV.
Jika Anda ingin mendapatkan vaksin HPV untuk diri sendiri, anak, maupun anggota keluarga lainnya, tenang ada MurniCare. Sebagai healthcare provider yang komprehensif, MurniCare menyediakan layanan suntik vaksin HPV yang aman dan terjangkau.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.