Pembaruan

Ini Pentingnya Vaksin HPV bagi Anak, Remaja, dan Dewasa

Peran Penting Vaksin HPV Sebagai Pencegah Kanker Serviks

MurniCare, Jakarta – Pemberian vaksin HPV sedari dini sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus HPV, terutama kanker serviks. Selain menduduki peringkat ke-4 sebagai kanker yang sering kaum wanita alami, kanker serviks juga adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita.

peran penting vaksin hpv untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita, terutama agar terlindung dari kanker serviks

Gambar dari Freepik

Hal inilah yang semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi HPV. Dalam pelaksanaannya sendiri, Indonesia menggunakan 2 jenis vaksin, yaitu bivalen dan tetravalen.

Vaksin bivalen mengandung 2 tipe virus HPV, yakni HPV-16 dan HPV-18 yang bertugas untuk mencegah kanker serviks. Sedangkan vaksin tetravalen berisikan 4 tipe virus, mulai dari HPV-6,11,16, dan 18 yang dapat melindungi Anda dari kanker serviks dan juga kutil kelamin atau genital ward.

Lantas, kapan sebaiknya seseorang mendapatkan vaksin  ini? Bagaimana dengan efek sampingnya? Sebelum menyelam lebih dalam, ketahui dulu yuk definisi dari vaksin HPV.

Apa itu vaksin HPV?

Vaksin HPV  atau vaksin kanker serviks adalah jenis vaksin yang digunakan untuk melindungi seseorang dari bahaya human papilloma virus, yaitu virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks atau kanker leher rahim.

Selain itu, virus ini juga dapat menyebabkan beberapa kanker lain, seperti kanker anus dan  kanker penis pada pria serta kanker vagina dan kanker vulva pada wanita.

Bahkan dalam beberapa kasus penularan, virus HPV juga kerap menyerang organ tubuh lain seperti bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.

Mengingat dampak buruk HPV bagi kesehatan dan adanya rekomendasi dari World Health Organization (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun memasukkan vaksin kanker serviks ke dalam program imunisasi dasar lengkap.

Kapan waktu yang tepat untuk mendapatkannya?

Kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin HPV atau vaksin kanker serviks

Gambar dari Freepik

Agar dapat bekerja lebih efektif, vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual atau saat masih anak-anak.

Pasalnya, kebanyakan kasus menunjukkan bahwa virus HPV menular melalui hubungan seksual, terutama hubungan seks berisiko. Mulai dari sering berganti pasangan hingga berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.

Selain itu, respons kekebalan tubuh pun akan lebih kuat pada penerima vaksin usia muda dibandingkan dengan usia yang lebih tua.

Melansir dari CDC, anak-anak dan remaja mulai dari umur 9 – 14 tahun harus mendapatkan 2 dosis vaksin pencegah kanker serviks dengan jarak pemberian 6 – 12 bulan antarvaksin.

Sementara untuk remaja usia 15 tahun hingga dewasa berusia 26 tahun harus menerima suntikan vaksin HPV sebanyak 3 kali dalam periode enam bulan.

Sedangkan untuk orang dewasa berusia di atas 26 tahun tidak dianjurkan untuk mendapatkan vaksin kanker serviks. Alasannya, vaksin ini tidak akan memberikan perlindungan yang efektif karena mayoritas dewasa di usia tersebut telah terpapar virus HPV.

Namun jika tetap ingin mendapatkannya, orang dewasa usia 27 – 45 tahun harus berkonsultasi dulu dengan dokter. Selain itu, vaksinasi pencegah kanker leher rahim ini juga dapat diulang setiap 5 hingga 8 tahun sekali.

Terlepas dari hal tersebut, ada sekelompok orang dengan kondisi tertentu yang tidak dianjurkan atau ditunda untuk menerima vaksin, yaitu:

  1. Orang yang memiliki atau pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap vaksin kanker serviks
  2. Orang yang memiliki alergi terhadap lateks atau ragi
  3. Wanita hamil, walaupun vaksin ini tidak berdampak buruk terhadap ibu hamil dan janin
  4. Orang dengan penyakit berat

Efek sampingnya

Sama seperti vaksin dan obat lainnya, vaksin kanker serviks pun memiliki efek samping. Mengutip dari laman NIH, berikut efek samping yang umum terjadi setelah menjalani vaksinasi kanker serviks:

  1. Nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area bekas suntikan vaksin
  2. Sakit kepala
  3. Kelelahan
  4. Mual dan muntah
  5. Pusing dan pingsan merupakan efek samping yang serius

Sementara dalam kasus yang sangat langka, pemberian vaksin pencegah kanker serviks ini mungkin dapat menyebabkan Anda mengalami alergi serius yang dikenal dengan istilah syok anafilaktik. Berikut gejala atau tanda-tanda syok anafilaktik:

  1. Perubahan denyut jantung
  2. Kesulitan bernapas
  3. Mulut terasa seperti besi
  4. Pembengkakan pada mata, bibir, alat kelamin, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya
  5. Terjadi nyeri, kemerahan, dan gatal pada mata

Namun terlepas dari efek sampingnya, vaksin kanker serviks ini tentunya memiliki manfaat perlindungan yang jauh lebih penting bagi kesehatan. Dan bahkan sampai saat ini, belum ada bukti bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan ketidaksuburan dan penyakit autoimun.

Terlepas dari vaksinasi HPV, ada beberapa langkah pencegahan lain yang dapat melindungi Anda dari kanker serviks, yaitu mengindari hubungan seks berisiko, berhenti merokok, atau bila perlu, rutin melakukan pap smear untuk memantau kesehatan serviks.

 

Setelah membaca artikel ini, sekarang Anda sudah tahu kan bahwa memperoleh vaksin hpv adalah langkah pencegahan terbaik agar terlindung dari kanker leher rahim.

Jika Anda ingin mendapatkan vaksin HPV untuk diri sendiri, anak, maupun anggota keluarga lainnya, tenang ada MurniCare. Sebagai healthcare provider yang komprehensif, MurniCare menyediakan layanan suntik vaksin HPV yang aman dan terjangkau.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.

 

Tinggalkan Balasan