Kesehatan, Pembaruan

Kemenkes Jadikan Vaksin HPV Sebagai Imunisasi Rutin? Ini Alasannya

Lantas, kapan vaksinasi HPV akan dilakukan?

MurniCare, Jakarta – Selain vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan vaksin Rotavirus, Kemenkes juga memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam imunisasi rutin. Rencananya, vaksinasi HPV akan dilakukan secara masif dan gratis untuk mengurangi tingginya angka kematian akibat kanker serviks.

seorang gadis kecil melakukan tos dengan tenaga medis setelah mendapatkan vaksin hpv untuk pencegahan kanker serviks

Gambar dari Freepik

Lantas, apa alasan utama pemerintah menjadikan vaksin HPV sebagai imunisasi wajib? Kapan tepatnya vaksin kanker serviks akan disebarkan secara nasional? Sebelum masuk ke topik tersebut, ketahui dulu yuk apa itu vaksin HPV.

Apa itu vaksin HPV?

Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah kanker serviks, yaitu salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita.

Kanker serviks sendiri merupakan kanker yang terjadi pada leher rahim. Ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, sehingga membentuk tumor yang kemudian memicu adanya kanker.

Tidak lain dan tidak bukan, dalang penyebab terjadinya kanker serviks ini adalah virus HPV yang menular melalui hubungan seksual. Utamanya adalah hubungan intim yang tidak aman dan berisiko tinggi.

Maka untuk melindungi diri dari virus HPV, kaum wanita wajib mendapatkan vaksin HVP sedari dini, khususnya pada usia anak-anak yang memasuki masa remaja.

Mengapa vaksinasi HPV wajib dan dilakukan secara masif?

Menurut catatan dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai kanker yang paling sering menyerang wanita Indonesia dengan total 213.546 kasus pada tahun 2020.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, alasan utama penambahan vaksin HPV ke dalam program imunisasi rutin adalah untuk mengurangi tingginya angka kematian seorang ibu akibat kanker serviks.

Program ini, tambah Menkes Budi, sebenarnya telah berjalan cukup lama dan menunjukkan hasil yang baik.

“Jadi di daerah-daerah seperti Yogya itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengin agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” tegasnya.

Beliau menambahkan, program vaksinasi ini memang direncanakan untuk menyelesaikan masalah kematian ibu akibat kanker serviks dari hulu, yaitu mencegah anak-anak perempuan terserang kanker serviks sejak dini.

Lantas, kapan vaksinasi HPV akan dilakukan?

Vaksinasi HPV pada tahun ini akan diberikan di 131 kabupaten/kota di 8 provinsi, terdiri dari 4 provinsi di pulau Jawa dan 4 provinsi di luar pulau Jawa (Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali).

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa program vaksinasi HPV sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2016 lalu dan diberikan secara bertahap di beberapa kota.

Sejak tahun 2016, lanjut Nadia, tercatat sudah ada 555.423 anak yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 256.115 dosis kedua. T itu, vaksin HPV yang digunakan adalah vaksin hasil produksi Bio Farma.

Jumlah ini akan terus bertambah dengan adanya program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diselenggarakan pada bulan Agustus mendatang.

“Vaksin untuk kanker servis (HPV) diberikan kepada anak SD kelas 5 dan 6 dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan Agustus setiap tahun dan ditargetkan 889.813 anak dapat tervaksinasi,” jelas Nadia.

Pentingnya pemberian vaksin HPV sedari dini

Ada pun tambahan dari Menkes Budi. Beliau menjelaskan bahwa vaksin HPV akan bekerja lebih efektif dalam mencegah kanker serviks jika diberikan sejak usia dini. Tepatnya, yaitu sebelum memasuki masa menstruasi dan belum aktif secara seksual.

“Berbagai penelitian menunjukkan bahwa vaksin HPV ini lebih ampuh diberikan kepada anak yang belum mens, karena kita sistemnya mencegah bukan mengobati makanya pencegahan dilakukan dari hulu, yakni dari usia anak-anak,” pungkasnya.

Lalu kabar baiknya, vaksinasi HPV ini tidak hanya akan dilakukan di beberapa provinsi saja, melainkan secara nasional pada tahun 2023.

Itulah informasi seputar alasan dan kapan vaksinasi HPV dilakukan secara gratis dan masif. Bagi Anda yang tidak ingin menunggu hingga tahun 2023, vaksin HPV bisa Anda dapatkan sekarang juga di MurniCare. Sebagai healthcare provider yang komprehensif, MurniCare menyediakan layanan suntik vaksin HPV yang aman dan terjangkau.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.

 

Tinggalkan Balasan