Kesehatan, Pembaruan

Takut Hari Senin? Mungkin Kena Monday Blues Syndrome!

MurniCare, Jakarta – Setelah menjalani liburan di akhir pekan, siapa yang merasa malas, cemas, hingga takut menghadapi hari Senin?

Ilustrasi Monday Blues Syndrome. Sumber: Freepik

duh besok udah Senin aja lagi

Perasaan enggan untuk memulai hari Senin itu dirasakan oleh siapa saja; mulai dari pekerja, anak sekolah, hingga Ibu Rumah Tangga. Memulai kembali menjalani rutinitas, rasanya sangat berat.

Bahkan bagi beberapa orang, hari Senin tuh benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Nah, jika kamu merasakan hal serupa, bisa jadi kamu terjebak sindrom monday blues.

Tapi, apa sih monday blues syndrome itu? Bagaimana cara mengatasinya? Cek penjelasannya pada bagian berikut ini.

Mengenal Monday Blues

Istilah ‘Monday Blues’ ini digunakan untuk menggambarkan serangkaian perasaan negatif seseorang untuk memulai beraktivitas pada hari Senin.

Tapi jangan salah, walaupun terdengar ilmiah, kata monday blues ini bukanlah istilah medis resmi dan tidak menggambarkan kondisi spesifik yang didapatkan karena diagnosa medis.

Ilustrasi Monday Blues. Sumber: Freepik

Meskipun demikian, monday blues ini merupakan hal yang nyata. Terdapat studi akademik oleh Shani Pindek yang terbit di Sage Journals pada tahun 2020 yang secara serius membahas sindrom monday blues.

Studi tersebut menunjukan bahwa kesejahteraan emosional pekerja pada hari Senin membuat tingkat kepuasan bekerja lebih rendah dan tingkat stres lebih tinggi. Itu disebabkan karena kekhawatiran terus-menerus yang terjadi pada akhir pekan untuk menghadapi hari Senin.

Ada banyak alasan yang menyebabkan monday blues bisa terjadi. Berikut adalah berbagai penyebabnya:

1. Ketidakpuasan atau kelelahan dalam bekerja

Selesaikan tanggung jawab dan jalankan peranmu di dalam pekerjaan secukupnya. Kelola rasa stres dengan bijak dan selesaikan tugas dengan kepala dingin.

2. Kebiasaan liburan yang mengganggu

Melepas penat di akhir pekan merupakan hal yang wajar. Namun, nikmati akhir pekan dengan tidak berlebihan, sehingga tidak memengaruhi siklus rutinitas mingguan.

3. Distorsi kognitif

Pola pikir berlebihan dalam memandang keadaan, seperti selalu berpikiran buruk (catastrophizing), menyamaratakan keadaan (overgeneralizing), dan berpikir secara hitam-putih.

Apakah kamu merasakan hal yang sama? Jika iya, tenang, ada cara yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi monday blues.

Baca Juga: ISPA dan Bahaya Polusi di Jakarta

Cara Mengatasi Monday Blues

Ilustrasi menulis jurnal mengatas monday blues. Sumber: Freepik

Pada dasarnya, monday blues terjadi karena keengganan untuk memulai rutinitas kembali. Maka dari itu, cara yang dirasa tepat untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Mengenali diri sendiri

Gali apa yang menjadi tujuanmu, kesukaanmu, dan ketidaksukaanmu. Lakukan berbagai aktivitas dan rutinitas pekerjaan berdasarkan kesimpulan setelah mengenali dirimu sendiri.

2. Jadwalkan hal yang menyenangkan

Biasakan membuat jadwal bukan hanya untuk hal-hal penting di pekerjaan, tapi juga menjadwalkan hal-hal menyenangkan. Seperti makan enak sepulang bekerja, menyelesaikan film favorit, dan sebagainya.

3. Menulis Jurnal

Biasakan untuk mengekspresikan apa yang kamu rasakan dangan menulis jurnal. Tulislah berbagai perasaan dan refleksi pribadimu setelah seharian beraktivitas.

4. Berolahraga

Banyak riset yang telah menunjukan bahwa berolahraga rutin ampuh menurunkan kecemasan. Biasakanlah berolahraga, karena dapat mengalihkan perhatianmu dari pikiran negatif.

Rasa malas merupakan hal yang wajar. Namun, jika rasa malas tersebut membuatmu cemas dan takut pada hari Senin, hingga memengaruhi performa pekerjaanmu, maka hal tersebut perlu diperbaiki.

Yuk mulai hadapi hari senin dengan semangat dan ceria!

Tinggalkan Balasan