Kesehatan, Pembaruan

Mendengkur – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Ketahui gejala, penyeba, dan cari mengobati penyakit mendengkur atau ngorok

MurniCare, Jakarta – Mendengkur atau ngorok adalah kondisi dimana Anda mengeluarkan suara parau atau keras saat tertidur. Hal ini terjadi karena terhambatnya aliran udara yang keluar masuk melalui mulut dan hidung.

Ketahui gejala, penyeba, dan cari mengobati penyakit mendengkur atau ngorok

Gambar dari Freepik

Mendengkur sesekali saja tidak jadi masalah. Namun, jika berlangsung secara berkepanjangan, ngorok tidak hanya mengganggu orang di sekitar atau pasangan Anda, melainkan dapat merusak kualitas tidur juga.

Selain itu, mendengkur juga bisa menjadi salah satu gejala dari masalah kesehatan lainnya, yaitu obstructive sleep apnea (OSA). Lantas, faktor apa saja yang menyebabkan seseorang mendengkur? Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Mendengkur

Melansir dari Sleep Foundation, mendengkur atau ngorok umumnya disebabkan oleh gemeretak dan getaran jaringan-jaringan di dekat saluran pernapasan di bagian belakang tenggorokan.

Saat Anda tertidur, otot-otot mengendur, mempersempit jalan napas, lalu ketika menghirup dan menghembuskan napas, udara yang keluar masuk tubuh tersebut menyebabkan jaringan bergetar dan mengeluarkan suara layaknya bendera yang tertiup angin.

Selain ukuran dan bentuk otot dan jaringan, penyebab lain yang membuat seseorang mendengkur adalah relaksasi jaringan yang berlebihan atau penyempitan saluran pernapasan. Ada pun beberapa faktor risiko yang menyebabkan Anda mendengkur atau ngorok, yaitu:

  1. Obesitas.
  2. Konsumsi alkohol.
  3. Penggunaan obat penenang.
  4. Hidung tersumbat kronis.
  5. Ukuran amandel dan lidah yang besar, atau langit-langit yang lunak.
  6. Ukuran rahang yang kecil.
  7. Sedang hamil.

Siapa saja dapat mendengkur, termasuk anak-anak. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, laki-laki, dan penderita obesitas.

Gejala Mendengkur

Dikutip dari Mayo Clinic, tidak semua pendengkur memiliki OSA. Namun, seseorang harus memeriksakan dirinya ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut jika mengalami beberapa gejala berikut ini.

  1. Mengalami rasa kantuk berlebih pada siang hari.
  2. Sulit berkonsentrasi.
  3. Sakit kepala di pagi hari.
  4. Sakit tenggorokan saat bangun tidur.
  5. Merasa gelisah saat tidur.
  6. Terengah-engah atau tersedak di malam hari.
  7. Tekanan darah tinggi.
  8. Sakit dada di malam hari.
  9. Dengkuran yang keras sehingga mengganggu tidur pasangan Anda.

Komplikasi

Umumnya, mendengkur tidaklah menimbulkan komplikasi. Namun bila Anda mendengkur karena menderita apnea tidur, berikut ini adalah komplikasi yang bisa Anda alami menurut WebMD.

  1. Sering terbangun dari tidur, meski Anda tidak menyadarinya.
  2. Tidak mendapatkan tidur yang restoratif.
  3. Serangan jantung dan stroke.
  4. Kecelakaan lalu lintas karena rasa kantuk yang berlebih.

Pengobatan

Untuk dapat menghilangkan dengkuran yang Anda alami, dokter biasanya menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup yang meliputi:

  1. Menurunkan berat badan.
  2. Membatasi atau menghindari konsumsi alkohol dan obat penenang sebelum waktu tidur.
  3. Mengobati hidung tersumbat.
  4. Beristirahat yang cukup atau hindari kurang tidur.
  5. Menghindari tidur terlentang. Sebaiknya tidurlah dengan posisi menyamping.
  6. Berhenti merokok.

Itu dia sekilas informasi mengenai mendengkur atau ngorok. Jika Anda mengalaminya, ulasan di atas mungkin bisa membantu Anda untuk mengobatinya.

Namun, jika dengkuran tersebut diakibatkan oleh apnea tidur yang mengganggu, sebaiknya Anda segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat seperti MurniCare.

Sebagai penyedia layanan kesehatan yang komprehensif, MurniCare juga menyediakan tes COVID-19 yang lengkap dan terjangkau. Beserta layanan kesehatan lainnya, mulai dari fisioterapi, suntik vitamin C, hingga vaksinasi untuk haji, seperti influenza dan meningitis.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146. 

Tinggalkan Balasan