4 Strategi Pemasaran untuk Gen Z, Ada Peran Influencer Juga!

MurniCare Maklon, Jakarta – Strategi pemasaran di era digital mengalami transformasi yang signifikan. Strategi yang paling menonjol adalah menggunakan influencer sebagai wajah suatu brand. Gen Z sebagai social media native menjadi sasaran para brand yang melakukan marketing menggunakan influencer. Para Gen Z cenderung akrab dengan konten para influencer atau public figure di media sosial. Pada artikel kali ini, kita akan membahas strategi pemasaran untuk Gen Z dan peran influencer dalam hal ini!

Karakteristik Konsumen Gen Z
Gen Z adalah generasi kelahiran 1997-2012. Kira-kira, rentang usia mereka per tahun 2024 adalah 12-27 tahun. Generasi ini dikenal cukup unik oleh masyarakat secara umum. Gen Z ini dikenal sebagai generasi yang kritis terhadap sesuatu.
Karena anak-anak Gen Z ini terlahir di zaman dengan teknologi yang berkembang, mereka pun terbiasa menggunakan perangkat berteknologi sejak awal usianya. Jadi, sangat wajar bila Gen Z lebih melek teknologi dan disebut sebagai digital native atau social media native.
Sebagai konsumen, Gen Z ini juga memiliki preferensi unik dalam memilih produk dan layanan. Gen Z lebih mempercayai ulasan yang organik, masuk akal dan berasal dari individu yang relevan seperti influencer yang kontennya akrab mereka lihat. Jadi, rekomendasi dari seorang influencer untuk membeli suatu barang atau jasa terbilang ampuh untuk menarik perhatian Gen Z.
Namun, Gen Z seringkali tidak menelan informasi yang viral begitu saja. Mereka cenderung kritis dan mencari tahu lebih rinci tentang sebuah produk. Terlebih lagi untuk produk perawatan seperti skincare, haircare, bodycare dan sejenisnya. Mungkin sebagian dari mereka mudah mencoba-coba produk viral. Tapi secara bersamaan juga mempertimbangan informasi dari para content creator yang punya kredibilitas untuk memberi informasi terkait produk tersebut. Misalnya, dokter dan ahli kecantikan. Oleh karena itu, para brand harus tahu nih apa saja strategi pemasaran yang ampuh untuk Gen Z.
Strategi Pemasaran untuk Gen Z
1. Interaksi
Influencer dengan interaksi yang unik akan lebih mudah menarik perhatian. Ibarat teman akrab, influencer akan lebih didengarkan ketika mengulas suatu produk atau jasa. Gen Z dengan karakternya yang unik juga cenderung mencari influencer yang terbuka, dapat diajak berdiskusi lewat media sosial, dan mau menyimak audiensnya. Jadi, interaksi seorang influencer dapat mendukung Gen Z untuk membuat keputusan beli.
2. Kredibilitas
Salah satu strategi pemasaran untuk Gen Z tidak terlepas dari masalah kredibilitas. Seorang influencer yang memiliki kredibilitas tinggi dapat mendukung Gen Z membuat keputusan beli. Mengapa? Karena influencer yang memberikan informasi relevan, memiliki pengetahuan fakta tentang suatu produk dan menjelaskan berdasarkan data, tentu akan lebih didengarkan. Influencer seperti ini akan lebih kuat mendorong keputusan beli Gen Z.
3. Ulasan yang Organik
Influencer yang memberi ulasan secara organik akan mendapatkan lebih banyak atensi. Secara alami, kita yakin membeli produk berdasarkan pengalaman orang lain yang terbukti secara visual, tulisan maupun verbal. Sama halnya dengan Gen Z melihat influencer. Mereka akan lebih yakin untuk membeli skincare, makeup, dan produk personal care lainnya yang diulas secara natural oleh influencer. Ini tantangan untuk para pebisnis skincare dan make up untuk mendapatkan ulasan organik yang positif dari para public figure dan influencer. Strategi pemasaran untuk Gen Z yang satu ini ampuh untuk membentuk keputusan beli mereka!
4. Relevansi Produk dengan Influencer
Influencer makeup mengulas produk elektronik yang skenarionya tidak berkaitan dengan makeup? Atau influencer di ranah konten story telling random, tapi tiba-tiba harus mengulas tentang otomotif?
Ini menunjukkan bahwa endorsement juga harus tepat dan relevan. Apabila produk yang diulas tidak relevan dengan spesialisasi atau bidang si influencer, maka akan sulit mendapatkan konversi penjualan. Gen Z sebagai konsumen cenderung lebih tertarik pada relevansi produk dengan influencer. Mereka mempercayai ulasan produk skincare dari para beauty content creator. Mereka juga mempercayai ulasan spesifikasi mobil dari automotive content creator. Jadi, memilih influencer yang relevan juga termasuk strategi pemasaran untuk Gen Z.
Brand kamu menyasar Gen Z sebagai target marketnya? Ini saatnya kamu menggunakan influencer agar lebih mudah menarik perhatian mereka! Sesuaikan rate card mereka dengan budget yang kamu punya. Dengan begitu, brand kamu bisa meraih kemajuan sedikit demi sedikit hingga dikenal masyarakat luas!
Bagi kamu yang baru mau mulai bisnis kecantikan, MurniCare siap mewujudkannya untuk kamu! Mulai dari skincare, bodycare, haircare dan parfum. Jadi, kamu bisa konsultasi gratis dengan membahas ide produk kecantikan buat brand kamu! Silakan hubungi kami melalui E-mail atau Whatsapp.
Reference : www.mckinsey.com
Baca juga
Prediksi Tren Parfum 2025, Pebisnis Parfum Harus Tahu Ini!
Hindari 5 Kesalahan Ini Agar Bisnis Berkembang Terus, Beautypreneur Harus Tahu!