Menilik HIV/AIDS Pada Wanita & Anak Perempuan
MurniCare, Jakarta – HIV/AIDS menjadi momok yang mengerikan. Selain karena penyakit ini belum ditemukan obatnya, pengidap HIV/AIDS dihantui dengan penyakit kronis turunannya. Bukan hanya itu, stigma negatif dari masyarakat pun turut memperparahnya.
Data terbaru dari UNAIDS (2022) menunjukan bahwa 39 juta penduduk dunia hidup dengan HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 53% adalah wanita dan sekitar 1,5 juta adalah anak perempuan. Kenyataan tersebut belum termasuk penderita yang tidak terdata.
Mengidap HIV/AIDS saja sudah menjadi masalah yang berat, apalagi hal tersebut diderita oleh wanita dan anak perempuan. Maka dari itu, mari bersama-sama ketahui penyebab HIV/AIDS pada wanita dan anak perempuan pada bagian berikut ini.
Penyebab HIV/AIDS Wanita & Anak Perempuan
Tidak ada jumlah pasti maupun data yang menunjukan penderita HIV/AIDS pada wanita dan anak perempuan di Indonesia. Bahkan, dibanyak artikel, hanya disuguhkan edukasi cara pendeteksian HIV melalui berbagai gejala tanpa menggali penyebabnya.
Itu hal yang bagus. Namun rasanya, perlu untuk mengetahui rantai penularan dan penyebab HIV/AIDS pada wanita dan anak perempuan.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan (2023), terjadi peningkatan penderita HIV/AIDS yang mana didominasi oleh Ibu Rumah Tangga. Penularannya sekitar 30% disebabkan karena aktivitas seksual beresiko oleh suami kepada istri.
Tidak berhenti sampai disitu, ibu yang terinfeksi HIV berisiko tinggi menularkannya pada anak jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Penularan terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau ketika menyusui.
Secara umum, penularan ibu ke anak ini menyumbang peningkatan sebesar 20-45% penderita HIV/AIDS. Persentase tersebut jauh lebih tinggi daripada sumber penularan lainnya seperti pekerja seks, kelompok MSM (Men Sex with Man), narkotika, maupun transfusi darah tidak aman.
Pada tahun 2023, penderita HIV/AIDS di Indonesia pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Penyebab utamanya adalah penularan dari Ibu ke anak. Diperparah dengan rendahnya kesadaran untuk memeriksakan kehamilan Ibu (hanya 55%), karena kurangnya edukasi dan tidak mendapat izin oleh suami.
Gejala HIV/AIDS Wanita & Anak Perempuan
Pada awal penularan, HIV tidak bergejala. Butuh tes untuk mengetahui secara pasti. Namun pada waktu tertentu, wanita dan anak perempuan orang yang mengidap HIV akan menunjukan berbagai gejala seperti:
- Mudah lelah,
- Demam,
- Ruam pada kulit
- Sakit tenggorokan, hingga
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Itu semua terjadi karena sistem kekebalan tubuh berupaya melawan virus HIV. Pada fase berikutnya, tanda-tanda yang muncul semakin terlihat. Seperti demam tinggi, infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan, pneumonia, hingga berakhir pada AIDS.
Pencegahan HIV/AIDS Wanita & Anak Perempuan
Penangan yang paling baik adalah mencegah. Kunci pencegahan HIV/AIDS adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari perilaku yang berisiko, seperti:
- Jalin komitmen dan komunikasi dengan partner,
- Lakukan aktivitas seksual aman,
- Tidak menggunakan narkoba dan berbagi jarum suntik,
- Rutin berolahraga dan memeriksakan diri,
- Melakukan pemeriksaan kesehatan umum (medical checkup).
Jika kamu merasa memiliki risiko terinfeksi maupun memiliki gejalanya, jangan sungkan untuk berkonsultasi dan tes. Pun jika kamu tidak berkendala apapun, rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan agar potensi penyakit bisa dideteksi sejak dini.
Kamu bisa lakukan pemeriksaan kesehatan di klinik MurniCare. Mulai dari 466k, kamu bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuhmu secara lengkap. Hubungi kami melalui kontak berikut untuk informasi selengkapnya:
📲 0811 9915 569 | 📞(021) 584-1060 | ✉️ info@murnicare.com