7 Manfaat Fisioterapi yang Perlu Anda Ketahui
MurniCare, Jakarta – Apakah Anda pernah mengalami cedera seperti terkilir dan patah tulang ketika beraktivitas atau berolahraga? Jika iya, mengikuti fisioterapi adalah pilihan yang tepat agar pulih dengan cepat dan terhindar dari cacat. Lantas, apa saja manfaat fisioterapi yang didapat? Bagaimana prosedur pelaksanaannya? Sebelum menyelam lebih dalam, mari ketahui apa itu fisioterapi dan siapa itu fisioterapis.
Apa itu fisioterapi?
Fisioterapi atau terapi fisik adalah proses rehabilitasi yang dilakukan untuk mencegah risiko cacat fisik akibat cedera atau penyakit. Prosedur medis ini biasanya dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu latihan fisik, terapi manual, serta edukasi dan saran.
Dokter biasanya menyarankan terapi fisik bagi pasien yang mengalami berbagai gangguan pada sistem otot, saraf, pernapasan, dan penyakit kardiovaskular seperti:
- Cedera sendi
- Radang sendi (arthritis)
- Osteoporosis
- Sindrom carpal tunnel
- Masalah pada punggung dan fleksibilitas
- Sulit menahan buang air (inkonsistensia)
- Sakit leher dan kepala
- Gangguan muskuloskeletal dan multiple sclerosis
- Penyakit jantung koroner
Selain itu, terapi fisik juga acap kali disarankan untuk pasien yang mengalami amputasi, patah tulang, dan cedera ketika berolahraga.
Selama proses rehabilitasi, pasien akan dibantu oleh fisioterapis. Melansir dari laman National Heart Service UK, fisioterapis adalah seseorang yang ahli dalam praktik dan penerapan prinsip fisioterapi.
Bagi Anda yang membutuhkan jasa fisioterapis, tak perlu khawatir.
Sebab pada umumnya, fisioterapis telah tergabung ke dalam tim multidisiplin di berbagai layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik. Bahkan terkadang, fisioterapis juga bisa diminta untuk datang langsung ke rumah pasien.
Selain bekerja di layanan kesehatan, fisioterapis sering kali bekerja di berbagai tim olahraga untuk memulihkan kondisi fisik para atletnya.
Dalam pelaksanaannya, fisioterapis bertugas untuk menilai, merawat, dan mengelola berbagai masalah fisik serta memberikan konsultasi terkait pemulihan dan peningkatan kondisi fisik pasien.
Agar hasil fisioterapinya maksimal dan sesuai harapan, pilihlah fisioterapis yang memiliki lisensi, terlatih, dan berpengalaman dalam:
- Mendiagnosis kelainan fisik
- Memulihkan fungsi mobilitas fisik
- Mempertahankan fungsi fisik
- Mempromosikan aktivitas fisik dan fungsi anggota gerak yang tepat
Selain mencegah cacat fisik, apa saja manfaat fisioterapi?
Menurut Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), fisioterapi adalah suatu bentuk layanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh.
Layanan pemulihan ini dilakukan melalui penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi, dan komunikasi.
Namun jika berbicara terkait apa saja manfaat fisioterapi, sebenarnya tergantung dari riwayat medis pasien dan kebutuhan perawatannya. Berikut ini beberapa manfaat fisioterapi:
- Mengurangi rasa nyeri
- Meningkatkan fungsi dan kemampuan gerak tubuh
- Mencegah terjadinya cedera
- Menghindari operasi
- Memperbaiki keseimbangan tubuh
- Sebagai rehabilitasi setelah mengalami stroke, cedera, operasi, dan kecelakaan
- Mengelola penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dan radang sendi
Prosedur pelaksanaan fisioterapi
Pada dasarnya, respons setiap orang terhadap terapi fisik itu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatan, bentuk tubuh, pola pergerakan, kebiasaan, dan aktivitas harian pasien.
Sebelum memulai terapi fisik, sangat penting untuk memberitahu dokter terkait obat-obatan, obat herbal, maupun suplemen yang Anda konsumsi sebelum menjalani fisioterapi serta penyakit yang sedang Anda derita dan terapi yang mungkin sedang Anda jalani.
Sebelum Fisioterapi
Pertama-tama, dokter spesialis kedokteran fisik akan melakukan pemeriksaan dan penilaian kondisi pasien untuk menentukan program terapi yang dibutuhkan. Pasien juga disarankan untuk menanyakan kepada dokter tentang tujuan, keuntungan, risiko, dan hasil akhir yang diharapkan program sebelum fisioterapi dijalankan.
Selain itu, gunakanlah pakaian yang sedikit longgar agar dokter lebih leluasa melakukan pemeriksaan. Lalu, sesuaikan juga pakaian yang digunakan untuk memudahkan dokter memeriksa tubuh Anda.
Pelaksanaan Fisioterapi
Jumlah sesi fisioterapi yang dijalankan tergantung pada rencana program dan teknik terapi fisik yang digunakan. Namun pada umumnya, fisioterapi berlangsung selama 30–60 menit per sesi. Frekuensi dan durasi terapi fisik juga bisa berubah sesuai dengan hasil fisioterapi terakhir.
Berikut ini tiga pendekatan yang biasanya dilakukan dalam fisioterapi:
- Terapi manual. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan tangan fisioterapis untuk membantu menggerakkan, memijat, dan memanipulasi jaringan tubuh yang mengalami gangguan. Manfaat terapi ini adalah untuk meningkatkan rentang gerak tubuh, melancarkan aliran darah, mengatasi nyeri atau kaku pada sendi dan otot, serta memberikan sensasi relaksasi pada tubuh.
- Latihan fisik. Pada sesi ini, fisioterapis akan memberikan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak (mobilitas) dan memperkuat bagian tubuh tertentu. Latihan tersebut dapat berupa latihan menggerakkan seluruh tubuh, berjalan dengan bantuan tongkat, dan terapi dalam dalam kolam dengan air hangat atau hidroterapi. Seorang fisioterapis akan membantu pelaksanaan sesi fisioterapi dan mengajarkan pada pasien gerakan latihan yang dapat dilakukan di rumah. Lakukan gerakan yang diajarkan secara rutin dengan memastikan keamanan saat pelaksanaan.
- Edukasi dan saran. Pengenalan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal dan olahraga teratur, serta pemberian saran mengenai posisi tubuh yang benar dalam beraktivitas untuk mengurangi risiko nyeri dan cedera juga menjadi bagian penting dari prosedur fisioterapi.
Terlepas dari tiga pendekatan di atas, terapi fisik juga memiliki teknik-teknik lain yang dapat membantu proses penyembuhan, yaitu:
- Teknik transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) yang berfungsi mengirimkan sinyal listrik ke daerah yang mengalami nyeri.
- Terapi ultrasound yang menggunakan suara gelombang frekuensi tinggi untuk mengurangi rasa nyeri, ketegangan, dan mempercepat proses pemulihan.
Namun begitu, kedua teknik ini tidak disarankan untuk digunakan pada pasien yang menderita nyeri punggung. Pasalnya, belum ada bukti yang kuat bahwa teknik tersebut efektif mengatasi nyeri punggung, utamanya punggung bagian bawah.
Setelah Fisioterapi
Berdiskusilah dengan dokter fisioterapi untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan kondisi fisik dan mengevaluasi program yang sudah dilakukan.
Ketika program terapi fisik telah dinyatakan selesai, bukan berarti pasien berhenti mengikuti saran atau latihan yang telah diberikan.
Sebaliknya, pasien harus terus menerapkan saran dan latihan yang bisa dilakukan di rumah untuk memperbaiki bagian tubuh yang cedera atau sakit. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya kekambuhan dan komplikasi akibat cedera.
Itulah informasi seputar apa itu fisioterapi, manfaat fisioterapi, dan prosedur pelaksanaannya.
Bagi Anda yang sedang mengalami cedera atau berbagai gangguan kesehatan lainnya, tidak ada salahnya untuk mengikuti fisioterapi dari MurniCare. Tak perlu repot pergi ke luar rumah, biarkan fisioterapis kami yang mengetuk pintu rumah Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.