Kesehatan, Pembaruan

Sudah Terima Dosis Penuh Vaksin COVID-19, Bolehkah Melepas Masker?

Sudah Terima Dosis Penuh Vaksin COVID-19, Bolehkah Melepas Masker?

Gambar dari Freepik

Jakarta, Murnicare – Kembali ke situasi normal sebelum adanya pandemi COVID-19 merupakan impian banyak orang, dimana bekerja, berbelanja, dan bepergian terasa lebih leluasa tanpa perlu menjaga jarak, apalagi memakai masker.

Ya, hal tersebut dapat Anda rasakan di beberapa negara yang telah memperbolehkan warganya melepas masker setelah menjalani vaksinasi. Negara-negara tersebut adalah Hungaria, China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Bisakah pelonggaran aturan ini dilakukan?

Angka vaksinasi harus mencapai setengah populasi

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, pelonggaran aturan untuk melepas masker setelah mendapatkan vaksin di Indonesia masih terbilang sulit dan belum ada jawabannya.

Per 30 Juni 2021 sendiri, penerima dua dosis vaksin di Indonesia baru mencapai angka 13,4 juta atau sekitar 4,9% dari total populasi. Berbeda jauh dari Amerika Serikat yang sudah mencapai angka 47% atau hampir setengah populasi negara.

Tidak hanya vaksin, masyarakat Indonesia pun perlu memperhatikan jumlah kasus positif yang cenderung terus bertambah setiap harinya. Juga dengan angka kematian yang tercatat.

Maka dari itu, Indonesia masih harus mewajibkan masyarakatnya untuk tetap memakai masker, meski telah mendapatkan vaksin COVID-19 secara penuh dan telah melalui masa pengamatan selama dua minggu.

Jangan terlena, harus tetap lindungi diri

WHO sendiri melalui Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Obat-obatan dan produk kesehatan, Dr. Mariangela Simao meminta setiap orang untuk ‘bermain aman’ meski telah divaksin penuh.

Ini akibat munculnya varian COVID-19 Delta yang lebih menular dan mematikan, yang sudah menyebar di 92 negara. Varian ini ditemukan pertama kali di India dan menjadi salah satu penyebab terjadinya tsunami COVID-19 di negeri Bollywood tersebut.

Bahkan di Indonesia sendiri sudah ada 7 varian baru COVID-19 yang terdeteksi. Oleh sebab itu, sangat penting untuk tetap memakai masker setelah vaksinasi sampai pandemi COVID-19 terkendali.

Beliau menambahkan,”Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan komunitas. Orang tidak bisa merasa aman hanya karena mereka disuntik dua dosis (vaksin). Mereka masih perlu melindungi diri mereka sendiri.”

Komentar ini muncul karena ada beberapa negara yang mulai melonggarkan aturan memakai masker dan pembatasan sosial. Sepertinya halnya AS, Israel, Prancis, dan Hungaria.

Indonesia dapat melepas masker dengan catatan…

Di sisi lain, pakar Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman berpendapat bahwa ada kemungkinan Indonesia bisa segera mengizinkan warganya melepas masker. Tetapi dengan beberapa catatan yang harus dijalankan, yaitu:

1. Perbanyak testing

Dicky menyebut tingkat testing di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Ia pun yakin banyak kasus positif belum terdeteksi di level posivity rate yang masih di atas 5%, terlampau jauh dari standard WHO, yaitu di bawah 5%. Ini artinya penularan COVID-19 di Indonesia masih tinggi.

2. Tingkatkan tracing, isolasi dan karantina

Untuk mengendalikan COVID-19 agar tidak menimbulkan klaster-klaster baru maupun penularan yang lebih jauh, diperlukan tracing,isolasi, dan karantina sebagai pengendalian utama pandemi COVID-19.

“Pengendalian supaya kita mendalami level seperti itu ya Indonesia harus kuat testing-nya, tracing-nya, isolasi karantina,” tegas Dicky.

3. Perluas cakupan vaksinasi COVID-19

Sebagian besar negara yang telah menghapus aturan memakai masker sudah memvaksinasi setengah populasi negaranya. Jika ingin segera menyusul capaian negara-negara tersebut, Indonesia harus terus meningkatkan cakupan vaksinasi.

Terutama pada lansia, yang lebih rentan dan memiliki resiko besar jika terpapar COVID-19. Pemerintah sendiri melalui Wakil Menteri Kesehatan, Dr. Dante Saksono akan terus mengejar target 1 juta vaksinasi per hari, mengingat Indonesia pernah melampaui 500 ribu vaksinasi dalam sehari.

4. Tertib terapkan 5M

5M sangatlah penting untuk mengendalikan pandemi COVID-19 di Indonesia. Jika masyarakat tertib menerapkannya, Indonesia bisa saja berada di level posivity rate di bawah 5 persen, yang artinya transmisi lokal COVID-19 dapat terkendali.

Untuk itu, masyarakat harus terus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas jika ingin segera melepas masker di tengah pandemi yang kian meresahkan.

Vaksinasi bukanlah kunci utama untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Jika tidak dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi akan menjadi sia-sia. Terlebih lagi dengan adanya mutasi baru COVID-19 yang lebih menular dan berbahaya.

Jadi perlu diingat bahwa protokol kesehatan harus tetap diterapkan meski Anda telah mendapatkan vaksin secara penuh (dua dosis).

Namun jika Anda mengalami gejala COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri, MurniCare siap untuk memberikan perawatan yang lebih aman dan profesional langsung di rumah Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui WhatsApp 0811 811 146 (fast response), Hotline 1500 813, atau email di info@murnicare.com.

Tinggalkan Balasan