7 Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai Sedari Dini
Jakarta, MurniCare – Kanker ovarium adalah kanker yang selalu menjadi kekhawatiran para wanita. Utamanya adalah wanita pascamenopause. Kanker ini dikenal juga dengan istilah kanker indung telur.
Bukan tanpa alasan, kanker ini merupakan penyebab kematian paling tinggi di antara jenis kanker lainnya yang juga menyerang organ reproduksi wanita.
Menurut Mayo Clinic, kanker ovarium merupakan jenis kanker yang terbentuk dan berkembang biak secara cepat di ovarium.
Sebagai informasi, ovarium merupakan dua kelenjar seukuran kacang almond yang berada di sisi kiri dan kanan rahim. Ovarium sendiri berfungsi untuk menyimpan dan memproduksi sel telur serta menghasilkan hormon seks seperti estrogen dan progesteron.
Penyebab Kanker Ovarium
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab munculnya kanker ovarium. Namun para ahli mengatakan, dalang di balik kanker ini tidak jauh berbeda dengan pemicu kanker pada umumnya, yakni mutasi DNA di dalam sel.
Meski penyebab mutasinya masih belum bisa dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat seorang wanita rentan mengalami kanker indung telur, yaitu:
1. Usia yang lebih tua
Kanker ovarium memang tidak memandang usia. Akan tetapi, kanker jenis ini paling sering menyerang wanita yang berusia 63 tahun ke atas atau pascamenopause.
2. Mutasi gen yang diwariskan
Sebagian kecil dari kanker ovarium diakibatkan oleh mutasi gen yang berasal dari orang tua. Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker indung telur dan payudara serta sindrom Lynch, membuat Anda lebih rentan terserang kanker ini.
3. Usia di awal dan akhir menstruasi
Mulai menstruasi pada usia dini atau mulai menopause pada usia lanjut, atau keduanya, dapat meningkatkan risiko kanker yang menyerang organ reproduksi wanita ini.
4. Obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium atau kanker indung telur.
5. Tidak pernah hamil
Jika Anda tidak pernah hamil atau sering keguguran, Anda berpotensi terserang kanker indung telur.
Stadium atau Tingkatannya
Biasanya, stadium kanker menandakan seberapa parah dan seberapa luas penyebaran suatu penyakit kanker di dalam tubuh. Tidak jauh berbeda dari kanker pada umumnya, stadium kanker indung telur terbagi menjadi 4 tingkatan, di antaranya adalah:
1. Stadium 1
Pada stadium 1, sel kanker masih terletak di ovarium, baik salah satu atau kedua ovarium, dan belum menyebar ke organ lain. Untungnya, operasi pengangkatan sel kanker dapat dilakukan pada tahap awal ini dan kadang diikuti juga dengan kemoterapi.
2. Stadium 2
Sementara pada tahap kedua, sel kanker telah berkembang ke bagian luar ovarium dan menyebar menuju pinggul atau perut. Untungnya, sel kanker pada tahapan ini masih dapat ditangani dengan kemoterapi dan operasi.
3. Stadium 3
Pada tahapan ini, sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau rongga perut. Penanganannya pun masih sama dengan kanker stadium 2.
4. Stadium 4
Jika telah mencapai stadium 4, itu artinya sel kanker telah menyebar ke organ tubuh vital, seperti hati dan paru-paru. Meski sangat sulit untuk disembuhkan, gejala kanker ini masih bisa diringankan dan keparahannya pun bisa diperlambat.
Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui
Pada awal kemunculannya, kanker ovarium sebenarnya jarang memperlihatkan gejala yang nyata. Wanita kerap kali mengalami gejala kanker ini saat sel kanker telah memasuki stadium lanjut dan menyebar ke organ lain.
Berikut adalah gejala yang umum dialami oleh para penderita kanker indung telur, yaitu:
- Perut kembung dan bengkak.
- Nyeri panggul dan nyeri di sekitar perut.
- Cepat merasa kenyang meski baru makan sedikit.
- Sering buang air kecil.
- Kelelahan terus-menerus.
- Vagina terasa nyeri ketika berhubungan seks.
- Perubahan siklus menstruasi.
Apabila gejala dirasa tidak membaik dan berlangsung selama 3 minggu, Anda harus sesegera mungkin menghubungi dokter. Terlebih lagi bila terjadi pembengkakan di perut dan mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa penyebab yang pasti.
Selain itu, jika sudah menginjak usia 50 tahun ke atas atau memiliki anggota keluarga yang menderita kanker indung telur, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan untuk pencegahan.
Adakah Cara untuk Mencegahnya?
Meski belum diketahui penyebabnya, pencegahan kanker ovarium dapat dilakukan dengan menurunkan berbagai risikonya. Berikut ini adalah cara untuk mencegah penyakit kanker indung telur:
1. Pertimbangkan untuk Konsumsi Pil KB
Tanyakan kepada dokter apakah mengonsumsi pil KB adalah langkah yang tepat untuk Anda. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral mungkin memiliki penurunan risiko kanker ovarium. Akan tetapi, langkah pencegahan ini memiliki risiko tersendiri. Jadi sebaiknya, diskusikan dulu ke dokter apakah pil KB lebih bermanfaat atau berisiko bagi tubuh.
2. Konsultasikan Faktor Risiko dengan Dokter
Jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat kanker payudara dan ovarium, bicarakan hal tersebut dengan dokter. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merujuk Anda untuk datang ke konselor genetik yang dapat membantu memutuskan apakah tes genetik mungkin tepat untuk dilakukan.
Jika hasil tes tersebut menyatakan bahwa Anda memiliki mutasi gen yang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, maka Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk menjalani operasi pengangkatan ovarium.
Itulah informasi seputar kanker ovarium yang perlu Anda ketahui. Semoga setelah mengetahui betapa bahayanya kanker ovarium, Anda dapat mencegahnya sedari dini.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai
MurniCare sebagai penyedia solusi kesehatan yang komprehensif, menyediakan layanan cancer test bagi Anda yang membutuhkannya. Selain itu, MurniCare juga menyediakan layanan immune booster untuk Anda yang ingin memelihara daya tahan tubuh selama pandemi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.