Long Covid pada Anak, Orang Tua Harus Tahu Gejalanya
MurniCare, Jakarta – Long COVID tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan anak-anak dan remaja juga. Meskipun sebagian besar anak-anak hanya mengalami gejala COVID-19 ringan atau bahkan tanpa gejala, peluang terkena long COVID ternyata masih ada.
Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengetahui gejala long COVID pada anak agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa itu Long COVID?
Long COVID adalah kondisi pasca covid yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah infeksi menghilang.
Selain long COVID, kondisi ini pun memiliki sejumlah istilah lain, yaitu long-haul COVID, post-acute COVID-19, post COVID-19 syndrome, atau Post Acute Sequelae Syndrome of SARS-CoV-2 (PSAC).
Terlepas dari itu, kondisi long COVID sendiri dapat berupa gejala COVID-19 atau pun masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh adanya peradangan.
Gejala Long COVID
Melansir dari laman medRxiv, berikut sejumlah gejala long COVID anak yang paling umum berdasarkan 21 studi yang mengikutsertakan 80.071 anak-anak:
- Perubahan suasana hati
- Kelelahan
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Gejala pernapasan
- Hidung tersumbat
- Gejala kognitif seperti konsentrasi dan memori yang goyah, kehilangan nafsu makan, dan kemampuan membau yang berubah
Sementara menurut Yale Medicine, tingkat keparahan gejala bisa sangat beragam pada setiap anak.
Sebagian dari mereka bahkan tidak menyadari bila dirinya terpapar COVID-19 sampai gejala long COVID ini muncul.
Terkait hal ini, beberapa anak dengan long COVID sedang berjuang untuk sembuh dari gejala yang berkepanjangan seperti masalah fisik, saraf, dan mental.
Selain itu, sejumlah anak juga telah didiagnosis dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem dan long COVID.
Sebagai informasi, sindrom peradangan multisistem adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi beberapa organ tubuh seperti paru-paru, jantung, otak, ginjal, kulit, mata, hingga organ pencernaan.
Walaupun sangat jarang terjadi, dalam banyak kasus, penderita sindrom ini memerlukan perawatan intensif.
Itulah beberapa gejala yang mungkin dialami oleh anak-anak dan remaja setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Jika dirasa anak Anda mengalami beberapa gejala berkepanjangan seperti yang disebutkan di atas, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Anda dapat menggunakan layanan telekonsultasi dan doctor visit dari MurniCare untuk melakukan konsultasi secara langsung atau pun via daring.
Baca juga: Croup dan Omicron: Cegah sebelum Bertambah Parah
Lantas, adakah cara untuk mengobatinya?
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk menangani gejala long COVID.
Namun karena long COVID pada anak dapat menyebabkan masalah fisik, saraf, hingga mental, penanganan biasanya dilakukan dengan bantuan dari para spesialis medis.
Bila anak Anda mengalami masalah mental seperti kecemasan dan depresi yang disertai dengan masalah fisik seperti nyeri dada setelah sembuh dari COVID-19, mungkin ia akan dirujuk ke psikolog dan ahli jantung untuk mendiagnosis gejala serta mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Akan tetapi jika tidak ditemukan masalah pada tubuh anak setelah pemeriksaan, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk meningkatkan kondisi fisiknya.
Anda bisa melakukannya dengan mengajak anak berolahraga ringan, berjemur di bawah sinar matahari pagi, mencukupi asupan nutrisinya, dan pastikan anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup selama masa pemulihan.
Baca juga: Vaksin COVID-19 yang Aman untuk Anak dan Remaja Usia 12 – 17 Tahun
Selain itu, untuk mengetahui apakah anak Anda sudah sembuh atau belum dari COVID-19, baiknya ajak anak untuk jalani tes COVID-19. Tes dari MurniCare ini tersedia melalui home service, corporate service, dan drive-thru
Sementara untuk mempercepat proses pemulihan, Anda bisa memberikannya vitamin C injection yang MurniCare sediakan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi MurniCare melalui Hotline 1500 813 atau WhatsApp 0811 811 146.