Kesejahteraan, Pembaruan

Stop Mengkritik Diri Sendiri Secara Berlebihan! Ini 5 Cara Efektif Mengatasinya!

MurniCare Wellness, Jakarta – Apakah kamu sering merasa tidak cukup baik, meragukan diri sendiri, bahkan terus mengkritik setiap langkah yang kamu ambil?

Ilustrasi meragu-ragu. © Freepik

Suara-suara yang selalu mempertanyakan diri sendiri ini dikenal sebagai inner critic. Kalau ini tidak dikelola dengan baik, inner critic ini bisa bikin kamu stres, cemas, bahkan menurunkan rasa percaya diri.

Ini bukan sekadar pikiran negatif biasa, tetapi bisa menjadi hambatan besar untuk mencapai potensi terbaik. Terus, gimana cara mengatasinya?

Pada artikel ini akan dibahas 5 cara efektif berdamai dengan menghentikan kebiasaan mengkritik diri sendiri. Simak artikelnya sampai  selesai, ya!

Apa Itu Inner Critic?

Hal-hal seperti “Gak ada yang suka sama kamu”, “Payah banget begitu aja gak bisa”, hingga “Kamu cuman bisa bikin kacau segalanya”, adalah contoh dari inner critic; suara yang muncul dari dalam diri berbentuk kritik, keraguan, atau rasa bersalah.

Suara-suara ini berasal dari berbagai faktor, seperti:

  1. Pengalaman masa lalu, ketika terbiasa menerima kritik dari orang tua atau guru ketika kecil.
  2. Tekanan sosial, yang menetapkan standar tertentu sehingga menuntut harus selalu sempurna.
  3. Rasa perfeksionisme, yang membuat diri sendiri sulit menerima kegagalan atau kesalahan meskipun kecil.

Dalam jumlah yang wajar, kritik diri sendiri bisa membantu diri sendiri berkembang. Namun jika dilakukan secara berlebihan, justru bisa merusak mental dan menurunkan produktivitas.

Ilustrasi inner critic. © Freepik

5 Cara Efektif Atasi Inner Critic

Jika hal ini sudah mengganggu aktivitas keseharianmu, meminta bantuan profesional (psikolog atau psikiater) adalah jalan utama. Namun, ada berbagai cara untuk mengatasi inner critic yang sering muncul, seperti:

1. Sadari Suara Inner Critic

Langkah pertama dan utama adalah menyadari ketika suara ini muncul. Setelah itu, coba secara perlahan memahami pola tersebut mempengaruhi perasaan dan tindakanmu.

Selalu coba teknik journaling untuk mencatat ketika kamu mulai mengkritik diri sendiri. Tulis berbagai pertanyaan dan keraguan yang muncul di dalam dirimu ke atas kertas.

2. Ubah Kritik Menjadi Self-Compassion

Alih-alih mengkritik, cobalah untuk lebih berempati dengan diri sendiri. Ubah keraguan dirimu menjadi self-compassion. Anggaplah dirimu sendiri seperti sahabat atau keluarga yang kamu berikan dukungan.

Ubah pikiran negatif menjadi positif, seperti: Dari “Aku gagal karena bodoh”, menjadi “Aku masih terus belajar, dan kegagalan kemarin adalah bagian dari pertumbuhan”.

3. Tantang Pikiran Negatif dengan Logika

Inner critic ini sering memperbesar kesalahan atau ketakutan diri. Kamu bisa menantang suara negatif itu dengan logika. Teknik ini disebut cognitive behavioral therapy (CBT).

Ajukan pertanyaan logis pada diri sendiri, seperti: “Apakah keraguan saya berdasar fakta? atau asumsi semata?”, “Apa bukti yang mendukung kritik saya ini?”, dan “Mengapa saya bisa berpikir seperti ini?”.

Ilustrasi melatih kesadaran tubuh-pikiran. © Freepik

4. Berlatih Mindfulness

Mindful membantumu menerima pikiran tanpa bereaksi. Dengan berlatih lebih mindfulness, kamu bisa mengamati inner critic tanpa membiarkannya mengendalikan emosi diri.

Melatihnya bisa melalui olahraga seperti yoga, lari, atau boxing. Tapi kamu juga bisa mempraktekkannya setiap hari, seperti menarik nafas dalam-dalam, duduk dengan nyaman, hingga selalu menyadari tiap aktivitas yang hendak kamu lakukan.

5. Membangun Lingkungan Positif

Lingkungan dan orang-orang sekitar sangat mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri. Berada di lingkungan yang tepat bisa membantu mengurangi inner critic.

Bangun dan ciptaan lingkungan yang positif dengan menjauhi orang yang mengganggu batasan dirimu, jalin hubungan yang bermakna, ikut komunitas, dan gunakan kalimat afirmatif ketika berinteraksi.

Terkadang, musuh terbesar justru datang dari diri sendiri. Inner critic bisa menjadi musuh terbesar yang membuatmu selalu terpuruk, tetapi juga bisa menjadi partner yang bisa membantumu berkembang. Itu tergantung bagaimana cara mengendalikannya.

Dengan menyadarinya, menggantikannya dengan self-compassion, logis, berlatih mindfulness, dan menciptakan lingkungan positif, bisa melatih diri untuk bisa mengatasi inner critic.

Selalu ingat kalau kesalahan yang kamu bukan berarti kegagalan, karena kamu berhak untuk terus berkembang serta menghargai diri sendiri.

Referensi
1. Basic Strategies of Cognitive Behavioral Therapy. Psychiatric Clinics