Kenali Gangguan Makan (Eating Disorder) Pada Remaja
MurniCare, Jakarta – Banyak yang bilang bahwa remaja merupakan masa yang paling penting dalam hidup. Itu karena pencarian jati diri dimulai ketika remaja, dan itulah masa dimana kita mulai menentukan sesuatu yang ideal, termasuk bentuk fisik dan citra diri.
Konsep tubuh ideal menjadi salah satu penyebab utama dari gangguan makan pada remaja. Keinginan untuk memiliki tubuh yang ramping atau harapan untuk menambah berat badan, membuat beberapa remaja memiliki masalah berupa gangguan makan.
Jika terus dibiarkan, gangguan makan ini akan menyebabkan masalah lainnya, seperti kekurangan gizi, tekanan darah rendah/tinggi, jantung melemah, hingga yang paling ekstrim adalah kematian.
Jenis Gangguan Makan Pada Remaja
Temuan riset akademis menunjukan bahwa gangguan makan pada remaja disebabkan karena rendahnya kepercayaan diri serta obsesi untuk memiliki tubuh yang dianggap ideal. Hal ini semakin diperparah dengan faktor risiko lain, seperti pengaruh media sosial, gangguan psikologis dan trauma, hingga faktor genetik.
Terdapat tiga gangguan makan yang umumnya terjadi pada remaja, yakni sebagai berikut:
1. Anoreksia
Gangguan makan yang membuat penderitanya makan terlalu sedikit dengan olahraga yang berlebihan. Gangguan ini ditandai dengan kecemasan untuk memiliki tubuh gemuk dan selalu merasa memiliki tubuh yang gemuk padahal tidak.
Pada tingkat yang lebih lanjut, anoreksia membuat penderitanya enggan untuk makan dan rela menahan rasa lapar. Hal ini juga menyebabkan gangguan menstruasi pada perempuan.
2. Bulimia
Gangguan makan yang membuat penderitanya memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan. Hal ini didorong rasa bersalah dan cemas. Pada titik yang ekstrim, penderita sampai meminum pil untuk memuntahkan makanan.
Bulimia berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang makan dalam jumlah banyak sampai mual, mengonsumsi sangat sedikit, atau bahkan tidak makan sama sekali namun berusaha memuntahkan.
3. Binge Eating
Gangguan makan yang membuat penderitanya makan terlalu banyak dan berlebihan, disertai dengan ketidakmampuan mengontrol diri untuk mengonsumsi makanan.
Gejalanya berupa kebiasaan menyembunyikan makanan serta selalu makan meskipun tidak merasa lapar. Pada beberapa kasus, disusul dengan perasaan bersalah namun tetap mengonsumsi apapun untuk dimakan.
Berbagai gangguan makan tersebut merupakan hal yang bisa diatasi, meskipun dibutuhkan komitmen yang kuat. Simak cara mengatasi gangguan makan pada bagian berikut.
Cara Mengatasi Gangguan Makan
Jika kamu atau orang terdekatmu memiliki gangguan makan, prinsip yang harus dilakukan adalah berdiskusi secara empatik. Komunikasikan secara baik-baik tentang segala sesuatu yang membuat diri menjadi gelisah perihal tubuh. Setelah itu dilakukan, tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Berkonsultasi Ke Profesional
Penyebab utama dari gangguang makan adalah persoalan mental, maka berkonsultasilah dengan psikolog. Dampaknya, membuat tubuh menjadi bermasalah, maka berkonsultasilah dengan dokter gizi.
Berkonsultasi ke profesional dapat membantu dirimu untuk bisa memahami citra tubuh ideal dan perilaku mengonsumsi makanan yang baik dan sehat.
2. Membatasi Penggunaan Media Sosial
Cepatnya arus informasi tanpa kontrol diri yang baik, membuat seseorang mudah terbawa hal-hal negatif. Membatasi penggunaan media sosial dapat membuat orang lebih sehat secara mental dan signifikan memengaruhi penderita gangguan makan.
3. Mulai Makanan Bergizi
Dampak dari gangguan makan membuat kondisi kesehatan tubuh menjadi tidak optimal. Memulai kembali pola makan bergizi juga penting untuk memperbaiki asupan tubuh agar lebih sehat dan kuat.
4. Beristirahat Cukup
Riset menunjukan bahwa durasi dan kualitas tidur menentukan kebahagiaan seseorang. Maka dari itu, beristirahat dengan cukup menjadi hal yang tidak dapat diremehkan. Jika merasa lelah, beristirahatlah. Jangan memaksakan diri.
5. Beri Dukungan Emosional
Memberikan kata-kata yang afirmatif dan hadir untuk membantu penderita gangguan makan sangatlah membantu. Dukungan emosional yang tepat, bisa membuat penderita menjadi lebih percaya diri pada kondisi tubuhnya.
Jika kamu atau orang terdekatmu mulai merasa bahwa ada yang salah pada tubuhmu, dan itu mulai mengubah perilaku mengonsumsi makanmu, maka jangan dianggap remeh. Diskusikan dan konsultasikan kegelisahanmu.
Berkeinginan untuk memiliki bentuk fisik dan citra tubuh ideal tidak ada salahnya. Namun akan lebih baik jika hal tersebut diiringi dengan usaha dan proses yang tepat. Jadilah lebih sehat dan bahagia selalu, ya!